Melesat, Omicron Kini Kuasai 73 Persen Kasus Baru Covid-19 di Amerika

Selasa, 21 Desember 2021 09:28 WIB

Pemerintah mengklaim kasus Covid-19 di Indonesia cukup terkendali saat ini. Menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah juga batal menerapkan PPKM Level 3. Namun, pemerintah tetap memberlakukan pengetatan khusus.

TEMPO.CO, Jakarta - Varian Omicron telah melampaui varian lain dan sekarang menjadi versi dominan jumlah kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat sepekan terakhir. “Varian itu sudah menyumbang 73 persen dari infeksi baru pada minggu lalu,” ujar pejabat kesehatan federal pada Senin, 20 Desember 2021.

Angka-angka dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menunjukkan peningkatan hampir enam kali lipat infeksi SARS-CoV-2 varian Omicron tersebut hanya dalam satu minggu. CDC membandingkannya dengan sumbangan kasus mingguan sebelumnya yang sebesar 13 persen.

CDC mengatakan telah merevisi beberapa angka pekan sebelumnya tersebut dari 2,9 persen, setelah menganalisis lebih banyak spesimen. “Angka-angka baru menunjukkan bahwa sekitar 13 persen dari infeksi pada minggu 11 Desember adalah Omicron, dan bukan 3 persen,” bunyi keterangan pejabat CDC.

Itu artinya pada pekan itu terjadi peningkatan kasus Omicron yang sebesar 32,5 kali lipaat dibandingkan pekan yang sebelumnya lagi yang mencatatkan porsi 0,4 persen.

Di sebagian besar negara bagian, prevalensi omicron bahkan lebih tinggi hingga sekitar 90 persen infeksi baru. Padahal, per akhir November, data masih menunjukkan lebih dari 99,5 persen adalah infeksi Delta. Varian ini berkembang menjadi versi utama di Amerika Serikat sejak akhir Juni lalu.

Advertising
Advertising

Para ilmuwan di Afrika pertama kali membunyikan alarm varian Omicron kurang dari sebulan yang lalu. Pada 26 November, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkannya sebagai variant of concern (VOC) dan sejak itu sampai kini tercatat kemunculannya di sekitar 90 negara.

Sebenarnya hingga saat ini varian Omicron masih belum banyak diketahui informasinya, termasuk apakah itu menyebabkan penyakit yang ringan atau lebih parah. Studi awal menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi akan membutuhkan suntikan booster untuk kesempatan terbaik dalam mencegah infeksi Omicron.

11 negara bagian di Amerika Serikat telah melaporkan kasus varian Omicron COVID-19. Total komulatif yang dikonfirmasi di AS melampaui 48,9 juta dengan jumlah kematian melebihi 787.000.

Peneliti di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins University, Amesh Adalja, menerangkan, jika seseorang berinteraksi dengan orang lain, Omicroan akan menjadi sesuatu yang akan ditemui. Dan cara terbaik untuk menghadapinya, menurut dia, adalah dengan vaksinasi penuh. “Kita semua ‘berkencan’ dengan Omicron,” kata Adalja.

Data dari Johns Hopkins University, Senin malam, menunjukkan bahwa Amerika telah melaporkan lebih dari 51 juta kasus Covid-19 dan dan lebih dari 807.000 kematian. Juga pada Senin, Kansas menjadi negara bagian ke-32 yang melaporkan setidaknya 500 ribu kasus. Sedangkan dunia telah melaporkan lebih dari 275 juta kasus dan 5,3 juta kematian.

REUTERS | USA TODAY | CNBC

Baca juga:
Sebut Kasus Omicron Meningkat 8 Kali Lipat di Dunia, Menkes Akan Perkuat Pedulilindungi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

13 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya