Viral Joki Vaksinasi di Sulsel 16 Kali Disuntik, Ini Kata Dokter

Rabu, 22 Desember 2021 10:48 WIB

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Abdul Rahim, mengaku telah 16 kali disuntik atau menerima 16 dosis vaksin Covid-19. Dalam video viral di media sosial, pria berusia 49 tahun itu mengaku berperan sebagai joki vaksinasi dengan alasan ekonomi.

Abdul yang merupakan seorang kuli bangunan itu menjelaskan menerima bayaran Rp 100-800 ribu untuk setiap suntikan yang diterimanya. Total, dia menyebut ada 14 orang yang pernah digantikannya menjalani vaksinasi Covid-19.

Dokter spesialis patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Tonang Dwi Ardyanto, menekankan bahwa apa yang viral tentang Abdul Rahim tersebut baru sebatas pengakuan. Menurutnya, perlu data lebih valid untuk membahas kemungkinan-kemungkinan bagaimana Abdul bisa melakukan itu.

"Mengingat dalam proses vaksinasi, ada tahapan screening data maupun kondisi pasien,” ujar dia saat dihubungi Rabu pagi, 22 Desember 2021.

Sedangkan mengenai konsekuensi dalam tubuh penerima sejumlah besar dosis vaksin Covid-19 dalam waktu berdekatan itu, Tonang mengatakan, belum ada pembahasannya dalam laporan-laporan ilmiah. Dari setiap uji klinis yang dilakukan, dokter juga epidemiolog ini menjelaskan, yang dicari hanya dosis optimal, yang mampu memicu antibodi, tapi sekaligus dengan risiko efek samping dan efek simpang yang minimal.

Advertising
Advertising

"Namun, secara teori, dosis yang semakin tinggi, semakin kuat memicu respons antibodi, tapi juga semakin tinggi risiko terjadi efek tidak diinginkan," katanya sambil menambahkan, “Itu secara teori ya."

Dia menguraikan, setiap uji klinis sudah didahului oleh uji pra-klinis pada hewan. Jadi, dosen tetap ilmu patologi klinis di UNS itu menambahkan, sudah ada rentang dosis yang masih aman, sebelum diujikan pada manusia.

Selanjutnya dalam tahap uji klinis tahap satu, diuji dulu hasil dari hewan tadi, untuk mencari dosis yang optimal dari dasar uji pada hewan, termasuk tentu terkait pengetahuan sebelumnya tentang obat dan vaksin sejenis. “Jadi urutannya begitu. Sementara kita juga belum tahu persis akurasi informasi terkait orang yang divaksin 16 dosis itu,” tutur Tonang.

Abdul Rahim, pria di Sulawesi Selatan yang mengaku jadi joki vaksinasi Covid-19 . FOTO/Instagram

Tonang mengingatkan agar benar-benar dipastikan terlebih dulu informasi itu, dan jangan sampai terjebak dan terbawa ke diskusi tanpa basis data yang jelas. Namun, ini juga bisa menjadi pembelajaran untuk dua pihak. Untuk penyelenggara vaksinasi, dia menyarankan, agar benar-benar menjalankan proses screening agar risiko terjadi duplikasi menjadi minimal.

“Dan untuk masyarakat, apapun yang namanya obat, menjadi berisiko bila berlebihan. Sudah ada takarannya, sudah diuji klinik, mari dijalani dengan baik,” ujar Tonang menambahkan.

Kasus di Batam

Kasus pengakuan Abdul Rahim mirip dengan yang pernah diberitakan terjadi dengan Harjito, warga Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Juli lalu. Saat itu Harjito disebutkan menerima dua dosis sekaligus vaksin Covid-19. Sempat dirawat atas keluhan batuk, muntah, pusing dan asam lambung di rumah sakit selama enam hari, Harjito akhirnya meninggal.

Pada hari menerima dua dosis vaksin Covid-19 itu, Harjito mengaku tak merasakan efek apapun. "Ia hanya merasa diusap," kata Ery Syahrial, Ketua RT 01/04 Perumahan Bepede, yang juga mewakili keluarga Harjito.

Harjito akhirnya merasakan suntikan vaksin pada hari itu namun betapa terkejutnya saat surat dokter yang diterimanya menyebut dua dosis vaksin telah diberikan oleh dua vaksinator yang berbeda. Pada hari itu, menurut surat keterangan dokter, Harjito sudah dua kali disuntik untuk proses yang normalnya berselang dua minggu.

Saat dimintai komentarnya, Tonang saat itu juga menyatakan butuh kejelasan atas apa yang terjadi dengan Harjito. Menurut dia, untuk mendapat dua suntikan di dua lokasi vaksinasi berbeda saja sulit, karena ada aplikasi P-Care. "Apalagi di satu lokasi vaksinasi, langsung dapat dua suntikan vaksin. Lebih sulit lagi," kata dia.

Baca juga:
Dosen ITB Tanggapi Omicron dan Ultraviolet Dahlan Iskan


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Biaya Kuliah UNS 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

18 jam lalu

Biaya Kuliah UNS 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan seleksi mandiri UNS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

3 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

5 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya