Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosen ITB Tanggapi Soal Omicron dan Ultraviolet Dahlan Iskan

image-gnews
Robot mobile otonom yang berfungsi mendesinfeksi dengan sinar ultraviolet, Sunburst UV Bot, melewati satpam di pusat perbelanjaan Northpoint City di tengah pandemi wabah Virus Corona, di Singapura, 20 Mei 2020. Menggunakan data dari kamera, sensor dan perangkat lunak bawaan, AMR dapat mendeteksi, menavigasi, dan beradaptasi dengan perubahan di lingkungan mereka, serta memetakan dan mengidentifikasi rute yang paling efisien. REUTERS/Edgar Su
Robot mobile otonom yang berfungsi mendesinfeksi dengan sinar ultraviolet, Sunburst UV Bot, melewati satpam di pusat perbelanjaan Northpoint City di tengah pandemi wabah Virus Corona, di Singapura, 20 Mei 2020. Menggunakan data dari kamera, sensor dan perangkat lunak bawaan, AMR dapat mendeteksi, menavigasi, dan beradaptasi dengan perubahan di lingkungan mereka, serta memetakan dan mengidentifikasi rute yang paling efisien. REUTERS/Edgar Su
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Yuli Setyo Indartono menanggapi pernyataan Dahlan Iskan soal ultraviolet (UV) yang terkait dengan varian baru Covid-19 Omicron.

Menurut pengajar Teknologi Energi Surya di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara itu, ultraviolet terbagi tiga jenis berdasarkan panjang gelombangnya. Satu jenis di antaranya dinilai efektif untuk melawan bakteri dan virus.

Sekitar empat hari lalu Dahlan Iskan mengunggah rekaman videonya di akun media sosial Instagram. Pada bagian awal video berdurasi 2 menit 11 detik itu, Dahlan menjelaskan soal asal usul nama Omicron. “Tapi itu kan nggak penting, yang penting adalah mengapa di Indonesia Omicron tidak separah di negara lain,” kata mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara itu.

Mengutip seorang dokter yang disebut ahli virus, Dahlan mengatakan alasannya. “Ternyata karena sinar UV yang menyinari Indonesia, itu lebih tinggi dibanding sinar UV yang menyinari negara lain,” katanya.

Dahlan membandingkan dengan negara bagian Texas, Amerika Serikat, yang panasnya disebut setara dengan Indonesia tapi kasus Covid-19 tinggi. Meskipun panas sekali, kata dia, sinar UV Texas hanya 4, sementara di Indonesia antara 8-10. Tingkat sinar UV tertinggi di Indonesia, yaitu 12, berada di Papua.

Menurut Yuli, ultraviolet adalah pancaran sinar dari matahari yang terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan panjang gelombangnya dalam satuan nanometer. Ultraviolet A berpanjang gelombang 315–400, Ultraviolet B antara 280–314, dan Ultraviolet C yang terpendek yaitu 100–279. “Ultraviolet C memiliki energi yang paling tinggi,” kata dia kepada Tempo, Selasa, 21 Desember 2021.

Namun, semua ultraviolet C itu diserap oleh atmosfer atau molekul ozon sehingga makhluk di permukaan bumi tidak terpapar. Sementara mayoritas sinar ultraviolet B atau sekitar 90 persen diserap oleh molekul ozon di atmosfer. Hanya sekitar 10 persen yang lolos ke permukaan bumi.

Adapun ultraviolet A, tidak diserap oleh molekul ozon sehingga lolos sampai permukaan bumi. “Jenis ultraviolet yang digunakan untuk membunuh bakteri dan merusak virus adalah ultraviolet C,” kata Yuli.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keampuhannya itu disebut sebagai germicidal UV. “Apakah UVA & UVB tidak bisa membunuh bakteri dan merusak virus? Mungkin bisa, namun tidak seefektif UVC.”

Dari laman BMKG dijelaskan, sinar ultraviolet merupakan bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari pada pita 100-400 nanometer. Radiasi matahari yang menjangkau permukaan bumi berada pada sekitar panjang gelombang 100 nanometer sampai 1 milimeter. Berdasarkan indeks ultraviolet, ada lima tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet yang berkaitan dengan kesehatan manusia.

Tingkat pertama yang tergolong rendah risiko bahaya diberi warna skala hijau dengan skor 0-2. Warna kuning skor 3-5 menandakan risiko sedang, jingga skor 6-7 risiko tinggi, merah skor 8-10 berisiko sangat tinggi, lalu ungu tergolong ekstrem dengan skor indeks lebih dari 11.

Di laman BMKG, kondisi paparan ultraviolet di wilayah Indonesia itu ditampilkan pada gambar peta. Perubahan warna skala indeksnya dari hijau hingga ungu berlangsung per satu jam selama tiga hari, misalnya dari 21-23 Desember 2021.

Baca:
Penyebaran Omicron Tak Terbendung, Ini Saran Guru Besar FKUI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

4 jam lalu

Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta mengikuti wisuda setelah lulus program magister administrasi bisnis atau MBA dari ITB. (Dok. Humas ITB).
Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.


Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

6 jam lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar


ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

1 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.


Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

2 hari lalu

Ketua RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Taufiq Supriadi, ketika ditemui Tempo pada Senin, 22 April 2024.
Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

4 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

Untan membentuk tim investigasi untuk kasus tersebut.


Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

4 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.