Menjelang Libur Nataru, Dekan FKUI Sarankan 4 Langkah Cegah Penyebaran Omicron

Rabu, 22 Desember 2021 17:58 WIB

Antrean calon penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 17 Desember 2021. Untuk mencegah lonjakan kasus virus Corona akibat liburan Natal dan Tahun Baru 2022, Satgas Covid-19 akan memperketat aturan perjalanan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa kasus Covid-19 varian Omicron telah ditemukan di Indonesia, bahkan satu kasus merupakan transmisi lokal. Hal itu mengingatkan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam, pada peristiwa lonjakan kasus Covid-19 di pertengahan 2021 lalu, yang mungkin bisa terulang kembali jika tidak waspada dan melakukan langkah antisipasi.

Menurut Ari, jika mengingat kembali peristiwa kolapsnya pelayanan kesehatan di bulan Juni dan Juli 2021, para dokter dan tenaga kesehatan lainnya merasakan suasana yang mencekam saat itu. Sebagian Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di atas 100 persen, ventilator terbatas, oksigen sempat kosong, dan keterbatasan obat-obatan untuk pasien Covid-19.

“Belajar dari peristiwa itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran varian Omicron, terutama menjelang liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru,” ujar dia dalam keterangan tertulis, pada Selasa, 21 Desember 2021.

Langkah yang pertama, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam dari FKUI itu melanjutkan, adalah memperketat protokol kesehatan. Dia meminta agar masyarakat tetap menggunakan masker dengan baik dan benar agar tidak menularkan atau tertular SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, khususnya varian Omicron.

“Hindari kerumunan dan menunda untuk berangkat ke luar negeri, apalagi ke negara dengan jumlah kasus Omicron yang tinggi,” tutur Ari sambil menambahkan bahwa segera vaksinasi untuk yang belum.

Advertising
Advertising

Langkah kedua, menjaga pintu masuk ke Indonesia. Dia meminta agar pemerintah pusat harus tetap menjaga pintu masuk Indonesia dengan ketat, termasuk karantina 10 hari untuk semua yang datang ke Indonesia agar tetap konsisten dijalankan tanpa tebang pilih.

Selain itu, sequencing harus terus ditingkatkan, khususnya untuk kasus positif yang masuk ke Indonesia, dan sebaiknya laboratorium dengan fasilitas next-generation sequencing (NGS) didukung pengadaan reagennya.

Langkah ketiga adalah pemerintah daerah perlu mengumumkan larangan pesta malam Tahun Baru serta penutupan tempat-tempat rekreasi pada musim liburan. “Saya mengapresiasi Bupati Bogor dengan Polres setempat yang sudah mengumumkan penutupan jalan menuju wilayah Puncak saat malam Tahun Baru, kalau perlu diperluas waktunya,” kata Ari.

Dan langkah keempat adalah agar meng-upgrade kemampuan pemeriksaan PCR, juga untuk mendeteksi Omicron dengan menggunakan primer yang meliputi Spike Gene (S-gen) Target Failure (SGTF). “Kalau kita kompak, kita dapat mengendalikan penyebaran varian Omicron ini. Mestinya kita semua bisa bersinergi untuk berkontribusi mengendalikan pandemi ini,” kata Ari.

Baca:
Omicron Mengamuk di AS, Fauci Peringatkan Tekanan Besar pada Rumah Sakit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

1 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

3 hari lalu

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

4 hari lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

6 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

8 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

16 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

16 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

23 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

23 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya