Penelitian Mengungkapkan Mengapa Debu Selalu Ada

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Jumat, 24 Desember 2021 13:57 WIB

ilustrasi debu (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Debu sering dianggap serbuk halus yang mengotori benda. Itulah sebabnya berbagai peranti dibuat untuk membersihkannya, antara lain kemoceng, alat penyedot debu, cairan pembersih. Sebab debu mesti dibersihkan, selain untuk kebersihan juga supaya tidak menyebabkan gangguan kesehatan.

Glossary of Atmospheric Chemistry Terms menjelaskan, bahwa debu merupakan partikel kecil, kering, padat yang diangkat ke udara oleh kekuatan alam. Hal itu antara lain seperti embusan angin, letusan gunung berapi, termasuk juga proses mekanis atau buatan manusia.

Berikut beberapa fakta tentang debu:

  • Sumber debu

Debu dibedakan dalam tiga kategori, yaitu lingkungan, rumah tangga, dan industri. Ahli biologi van Bronswijk dalam bukunya House Dust Biology for Allergists, Acarologists and Mycologists menjelaskan, bahwa debu di Bumi terdiri atas partikel di atmosfer. Sumbernya bisa dari tanah, erupsi gunung berapi, dan polusi. Adapun debu di rumah sekitar 20 persen hingga 50 persen terdiri atas sel kulit mati manusia.

  • Debu dibedakan berdasarkan kategori tertentu

Ahli kebijakan lingkungan dari University of Arizona, David Layton dan Paloma Beamer menjelaskan, bahwa campuran debu di setiap rumah tangga berbeda berdasarkan iklim, usia rumah dan jumlah orang yang tinggal, sebagaimana dalam laporan riset mereka yang terbit di jurnal Environmental Science & Technology,

  • Terlalu banyak unsur pembentuk debu
Advertising
Advertising

David Layton dan Paloma Beamer sependapat dengan van Bronswijk, hampir semua debu rumah tangga terdiri atas beberapa kombinasi yang sebagian di antaranya serpihan sel kulit mati manusia. Sisanya yang lain bersumber dari bulu binatang, serangga yang membusuk, sisa makanan. Debu juga bersumber dari serat organik pakaian, tempat tidur dan kain lainnya, jejak di tanah, jelaga, partikel bekas rokok. “Ada lebih banyak (unsur). Debu adalah campuran dari segala macam hal.yang mustahil untuk membuat seluruh daftarnya,” kata Beamer.

  • Debu tak bisa hilang

Debu merupakan serbuk pencemar masuk ke rumah yang juga sumber paparan berkelanjutan bagi penghuninya. Ahli kimia lingkungan dari University of Toronto, Miriam L. Diamond menjelaskan, debu akan terbang, lalu beredar lagi kembali ke seluruh lantai rumah, sebagaimana dikutip dari Chemical & Engineering News.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Dampak Polusi Udara pada Bagian Tubuh

Berita terkait

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

1 hari lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

3 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

6 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

8 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

9 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

9 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

9 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

9 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

10 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya