Pakar: Pemetaan Sesar Aktif Penting untuk Migitasi Bencana Gempa

Selasa, 28 Desember 2021 06:26 WIB

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar dari Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Danny Hilman Natawidjaja, menjelaskan pentingnya pemetaan detail sesar aktif di Indonesia. Menurutnya, hal itu dilakukan agar mitigasi bencana gempa bisa dilakukan dengan tepat sesuai dengan sumber bencananya itu sendiri.

Pemetaan itu harus akurat, dan sangat penting untuk rencana pembangunan infrastruktur, agar di masa mendatang tidak menimbulkan risiko yang buruk,” ujar dia dalam acara Prof Talk bertajuk ‘Refleksi Akhir Tahun: Membaca Secara Ilmiah Kebencanaan 2021 di Indonesia’ pada Senin, 27 Desember 2021.

Profesor Riset di bidang Geologi Gempa dan Kebencanaan itu melanjutkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mitigasi. Pertama bagaimana guncangannya, ketika sudah mengetahuinya, tentu bangunan di wilayah tersebut harus dibuat sesuai dengan standar kegempaan terbaru.

Kedua menghindari jalur sesar dengan tujuan untuk mengurangi dampak yang sangat merusak karena efek pergerakan tanah. Dan bahaya ikutan yang terjadi, seperti munculnya tsunami jika gempa terjadi di bawah laut, atau likuifaksi (pencairan tanah) seperti yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, pada 2018.

“Jadi biasanya kalau sudah dipetakan akurat seharusnya zona tidak boleh ada infrastruktur, terutama yang penting seperti rumah sakit dan sekolah,” tutur Danny.

Advertising
Advertising

Danny yang merupakan pakar geologi lulusan California Institute of Technology, Amerika Serikat, itu menambahkan bahwa pihaknya sudah memiliki data rekaman gempa dari 1900-2016 yang dibuat oleh Pusat Studi Gempa Nasional. Data itu menjadi dasar pembuatan formulasi guncangan dan peta zonasi gempa Indonesia.

Jadi pada dasarnya, kata dia, gempa itu adalah gerakan pada sesar, proses deformasi elastik, sehingga ada siklus, akumulasi, dan pelepasan pergerakan. “Artinya siklus ini ada periode ulang yang bisa kita pelajari,” katanya lagi.

Menurut Danny, jalur sesar aktif dan sumber tsunami di Indonesia masih sedikit diteliti. Dia menyarankan diperlukannya riset yang masif, sistematis, terintegrasi, dan komprehensif dalam program skala nasional. “Ini sangat penting, karena tanpa pengetahuan sumber gempa dan tsunami yang cukup, maka usaha mitigasi akan terhambat.”

Baca:
BMKG Pasang 22 Seismograf Digital Ansitipasi Tsunami Aceh Terulang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

5 jam lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

1 hari lalu

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

Alat dan perangkat lunak meteran air bersistem token yang dikembangkan Telkom University direncanakan masuk ke pasaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

1 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

Tim BRIN meneliti sejumlah kondisi geologi yang bisa memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya soal Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Pos Pengamatan Mencatat 94 Kali Gempa Hembusan dari Gunung Ile Lewotolok

1 hari lalu

Pos Pengamatan Mencatat 94 Kali Gempa Hembusan dari Gunung Ile Lewotolok

Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok mencatat ada 94 kali gempa hembusan sejak Jumat pagi.

Baca Selengkapnya

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

1 hari lalu

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

Sampah antariksa saat ini sekitar 24.000. Peneliti BRIN melakukan studi soal potensi jatuhnya ke wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

2 hari lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

2 hari lalu

Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

Air danau kawah Gunung Dempo di Sumatera Selatan teramati berubah warna dari hijau tosca menjadi abu-abu. Masyarakat sekitar diminta tetap tenang.

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

2 hari lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya