TEMPO.CO, Jakarta - Awal 2022 diwarnai Hujan Meteor Quadrantid dengan waktu puncak pada Selasa 4 Januari 2022. Meskipun lebih condong mudah teramati di belahan bumi utara, pengamat di Indonesia juga bisa menyaksikan hujan meteor ini. Waktu terbaik pengamatannya menjelang subuh.

Astronom amatir dari komunitas Langit Selatan Bandung, Avivah Yamani, mengatakan Hujan Meteor Quadrantid akan muncul dari sekitar rasi bintang Bootes. Adapun rasi bintang itu akan terbit pada pukul 02.44 WIB di arah timur laut.

“Jadi waktu pengamatan paling baik sekitar 1-2 jam setelah rasi Bootes terbit supaya lebih tinggi di atas horison,” katanya kepada Tempo, Minggu 2 Januari 2022.

Berdasarkan organisasi meteor internasional, Avivah menuturkan, puncak Hujan Meteor Quadrantid terjadi pada 4 Januari 2022 pada pukul 03.40 WIB. Hujan meteor itu telah berlangsung sejak 28 Desember 2021 hingga 12 Januari 2022, berasal dari puing atau material Komet Wirtanen.

Di luar waktu puncaknya, jumlah meteor yang bisa diamati jelas lebih sedikit. Selain memang, “Karena daerah puing-puing Komet Wirtanen yang dilewati Bumi memang tipis,” ujar Avivah.

Lokasi pengamatan terbaik Hujan Meteor Quadrantid berada di bumi belahan utara. Pengamatan di wilayah itu saat malam puncaknya, bisa melesat sekitar 120 meteor setiap jam.

Sementara di bumi belahan selatan termasuk Indonesia, jumlah meteornya akan lebih sedikit yang bisa terlihat. Alasannya, menurut Avivah, karena rasi bintang Bootes berada di utara. “Jadi jendela waktu pengamatan di utara lebih panjang dibanding selatan,” kata dia.

Pengamat di Amerika Serikat sudah bisa melihat Hujan Meteor Quadrantid satu jam sebelum tengah malam. Adapun di selatan, di wilayah seperti di Australia malahan matahari sudah terbit duluan sebelum rasi bintang Bootes muncul.

Baca juga:
Proyeksi Kesehatan 2022, Dekan FKUI: Penyebaran Omicron Memburuk