Bencana Tebing Longsor di Danau Brasil, Ini Kata Pakar di BMKG

Selasa, 11 Januari 2022 19:31 WIB

Bencana tebing batu yang terbelah dan tumbang menimpa wisatawan yang sedang berperahu dii Danau Furnas, Calitolio, Brasil, pada Sabtu 8 Januari 2022. Sebanyak 10 orang tewas dan 32 lainnya dilarikan ke rumah sakit karena menjadi korban longsor tersebut. TWITTER

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut bencana tebing batu runtuh ke Danau Furnas, Calitolio, Brasil, sebagai longsoran guling. Dia mengimbau para pengelola tempat wisata alam di Tanah Air untuk belajar dari apa yang terjadi di Danau Furnas tersebut dan mengantisipasi kemungkinan bencana yang sama.

“Pentingnya assesment keamanan wisata geopark seperti di Danau Toba, Raja Ampat, Ciletuh, Gunung Batur, Gunung Rinjani dan kawasan wisata pantai bertebing curam seperti Green Canyon Pangandaran, Pantai Uluwatu, Pantai Dreamland di Bali, juga zona wisata perbukitan karst termasuk wisata sungai bawah tanahnya,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Selasa 11 Januari 2021.

Tebing runtuh--terbelah dari atas sampai bawah lalu tumbang--ke Danau Furnas viral di media sosial pada Senin lalu. Peristiwanya terjadi pada Sabtu lalu. Belahan tebing tinggi itu jatuh ke danau, menimpa wisatawan yang sedang berperahu dan mengoyak dahsyat air permukaan danau. Sebanyak 10 orang dinyatakan tewas dan 32 orang dilarikan ke rumah sakit karena kejadian itu.

Flexural toppling failure,” kata Daryono mengenali proses tebing runtuh atau terbelah dan tumbang itu. Longsor jenis ini, dia menambahkan, dapat terjadi dimana saja selama tebing mengalami ketidakstabilan lereng kemudian ada gaya pemicu.

Toppling failure atau terguling terjadi pada lereng batuan dengan kemiringan bidang lemah yang berlawanan arah terhadap kemiringan lereng. Biasanya terjadi pada batuan keras dimana struktur lemahnya berbentuk kolom atau kekar-kekar vertikal.

Advertising
Advertising

Atau bisa juga pada lereng buatan yang mengalami lenturan. Ketidakstabilan lereng dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya kesalahan dalam mendesain geometri lereng. Di daerah tambang, misalnya, desain ketinggian dan kemiringan lereng. Ada juga pengaruh air baik air tanah maupun air hujan, jenis batuan, sifat fisik dan mekanik batuan.

“Kecelakaan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan lereng akan berdampak kepada mereka yang berada di tepi lereng atau tebing dan lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan kerugian harta dan jiwa,” kata Daryono.

Pemberitaan dari Brasil menyebutkan daerah Calitolio memang mengalami beberapa hari hujan lebat sebelumnya. Banjir terjadi di banyak lokasi dan 17 ribu orang terpaksa mengungsi. Diduga, hujan-hujan itu yang menjadi pemicu tebing batu di Danau Furnas melentur, lepas, lalu tumbang menghantam danau dengan keras.

Baca juga:
BMKG: Gempa Laut Dalam di Nias, Gempa Kerak Dangkal di Luwu


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

1 jam lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

8 jam lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

13 jam lalu

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

BMKG kembali menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi untuk berbagai perairan, mencakup area nelayan dan penyeberangan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

16 jam lalu

Korban Jiwa Banjir dan Longsor di Sumbar Tembus 50 Orang, Begini Langkah BNPB di Lokasi

Banjir lahar dingin dan longsor di enam kabupaten Sumatera Barat menelan hingga 50 korban jiwa. Sudah ada 3.396 warga terdampak yang harus mengungsi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

17 jam lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Sumbar, BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan

18 jam lalu

Banjir dan Longsor di Sumbar, BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama Dua Pekan

BNPB menetapkan status tanggap darurat untuk lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat yang sedang dihantam banjir lahar dingin dan longsor.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

19 jam lalu

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

BMKG memperkirakan Jakarta berawan hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dengan sedikit potensi hujan pada siang nanti.

Baca Selengkapnya

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

1 hari lalu

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

1 hari lalu

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi bakal terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya