Indonesia Tambah 6 Begonia Jenis Baru, Ada yang Potensial Tanaman Hias

Rabu, 19 Januari 2022 18:41 WIB

Begonia perunggufolia. Dok. BRIN

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Pusat Riset Biologi dan Pusat Riset Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berhasil menemukan 6 Begonia jenis baru di Sumatera. Keenamnya termasuk seksi Jackia yang memiliki ciri khas menjalar.

Masing-masing telah dideskripsikan dengan nama Begonia araneumoedes, Begonia batuphila, Begonia panjangfolia, Begonia hijauvenia, Begonia Perunggufolia dan Begonia mursalaensis. Publikasi temuan ini telah dilakukan lewat Jurnal Taiwania di awal tahun ini.

Begonia sudah lama dikenal orang sebagai jenis tanaman hias, ada juga yang menjadikan sebagai obat. Begonia juga sudah banyak dikembangkan dengan cara kawin silang. Bentuk daun dan pola warna yang menarik membuat pencinta tanaman menyukainya.

Peneliti Pusat Riset Biologi BRIN, Deden Girmansyah, mengungkapkan bahwa selain yang sudah dibudidayakan, banyak jenis Begonia yang masih hidup liar. Jumlah jenis Begonia liar diperkirakan lebih dari 2000 jenis di dunia. Mereka tersebar di kawasan tropik dan subtropik, kecuali kawasan tropik Australia.

Indonesia, Deden menerangkan, memiliki berbagai habitat yang sesuai sebagai tempat tumbuh Begonia liar, dan hampir di seluruh wilayah Indonesia dapat ditemukan tanaman jenis ini. "Jenis-jenis Begonia liar di Indonesia, pada umumnya ditemukan di dataran tinggi dan pada batuan kars, dan hanya beberapa jenis ditemukan didataran rendah,” katanya lewat keterangan tertulis, Rabu 19 Januari 2022.

Advertising
Advertising

Deden menambahkan, Pulau Sumatera memiliki keragaman jenis Begonia yang tinggi. Sampai saat ini terdapat lebih dari 70 jenis Begonia dan lebih dari 20 jenis barunya sudah ditemukan dan diterbitkan di jurnal-jurnal internasional.

Kepala Pusat Riset Biologi BRIN Anang mengatakan penemuan jenis-jenis baru Begonia tersebut dapat menambah daftar kekayaan hayati Indonesia dan mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara peringkat pertama megabiodiversitas di dunia.

Berikut ini keenam jenis tanaman hias Begonia yang baru ditemukan tersebut,

<!--more-->

Berikut ini keenam jenis tanaman hias Begonia yang baru ditemukan tersebut,

1. Begonia araneumoides
Merupakan salah satu jenis yang memiliki corak warna daun perpaduan antara hijau dengan pertulangan daun menjari putih. Tulang daun sekunder melingkar seperti sarang laba-laba. Sehingga, berdasarkan bentuk pertulangan daun tersebut, maka di berikan nama araneumoides artinya sarang laba-laba. Daun berbentuk bulat telur dengan pinggir daun bergelombang rapat dan berbulu. Daun muda berwarna hijau kecoklatan. Bunga jantan dan betina berwarna putih, dengan buah bersayap 3 berwarna hijau kecoklatan. Jenis ini merupakan endemik Sumatera.

2. Begonia batuphila
Ditemukan tumbuh di dinding bebatuan yang tegak. Jenis ini memiliki variasi pada warna daun yaitu hijau sampai kecoklatan dengan tulang daun hijau muda. Jenis ini tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 meter dpl. Tangkai daun hijau sampai merah muda dengan daun berbentuk bulat telur dan pinggiran berlobus dangkal. Bunga jantan memiliki 4 tenda bunga, sedangkan bunga betina memiliki 3 tenda bunga berwarna putih. Buah bersayap 3 dengan ujung sayap meruncing. Jenis ini juga merupakan endemik Sumatera.

3. Begonia panjangfolia
Bentuk daun jenis ini oblong atau memanjang, sedangkan jenis-jenis lainnya pada seksi Jackia umumnya berbentuk bulat telur atau membulat. Karena bentuk daunnya yang memanjang, maka nama yang digunakan adalah panjangfolia artinya daunnya panjang. Bunga jantan putih, bertenda bunga empat buah putih. Pada bagian luar tenda bunga yang besar berbulu halus. Bunga betina bertenda bunga dua buah putih. Bakal buah dan buah muda putih kehijauan sampai hijau, bersayap tiga. Seperti jenis-jenis sebelumnya, jenis ini juga hanya ditemukan di Sumatera dan merupakan endemik.

4. Begonia hijauvenea
Memiliki corak warna daun yang menarik, kecoklatan dengan peruratan daunnya yang hijau. Nama hijauvenea diambil dari warna urat-urat daun, baik urat daun primer maupun sekunder. Daun berbentuk bulat telur dengan pangkal daun tumpang tindih. Pinggir daun berlobus dalam di bagian atas daunnya. Tangkai daun berbulu putih panjang. Bunga jantan memiliki empat tenda bunga, dua buah lebih besar kemerahan di bagian luarnya. Bunga betina belum bisa diidentifikasi karena belum ke luar, sedangkan buahnya bersayap tiga hijau kemerahan. Jenis ini hanya ditemukan di Sumatera dan merupakan salah satu jenis endemik.

5. Begonia perunggufolia
Merupakan jenis Begonia yang memiliki warna daun seperti perunggu dengan urat daun hijau kekuningan. Nama jenis ini diambil dari warna daunnya itu. Bunga jantan bertenda bunga sebanyak 4 buah dan bunga betina bertenda bunga sebanyak 3 buah. Warna bunga jantan dan betina putih tidak berbulu. Buah bersayap tiga, hijau muda dengan tangkai buah kemerahan. Jenis ini merupakan jenis endemik Sumatera dan berpotensi dikembangkan sebagai tanaman hias.

Begonia araneumoides. Dok. BRIN

6. Begonia mursalaensis
Satu jenis Begonia yang dikoleksi dari Pulau Mursala pada sebuah ekspedisi yang dilakukan oleh Kebun Raya Bogor. Jenis ini mirip dengan jenis di daratan Sumatera tetapi memiliki ciri khas pada tangkai daun bagian atas dengan bulu-bulu merah yang tegak dan kaku. Bunga jantan bertepal empat, dua diantaranya lebih besar dan kemerahan di bagian ujungnya. Bunga betina bertenda bunga tiga buah, salah satunya lebih kecil. Buah hijau bersayap tiga, hijau keputihan sampai hijau muda. Jenis ini merupakan jenis endemik dari Pulau Mursala.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

1 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

3 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

3 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

4 hari lalu

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.

Baca Selengkapnya

Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

4 hari lalu

Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

Peneliti BRIN menjelaskan hasil penelitian awal potensi sesar aktif yang berada di sekitar Ibu Kota Nusantara.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

4 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

5 hari lalu

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.

Baca Selengkapnya