Omicron Merebak, Ini Alasan Kementerian Pendidikan Tetap Gelar PTM

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Jumat, 21 Januari 2022 08:06 WIB

Sejumlah siswa mengikuti apel upacara bendera di SMA Negeri 1 Bekasi, Jawa Barat, Senin, 17 Januari 2022. Sejumlah sekolah SMA dan SMK di Kota Bekasi diizinkan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dengan kesiapan aspek sarana dan prasarana protokol kesehatan serta pelaksanaan program vaksinasi kepada guru dan siswa. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Di tengah merebaknya penularan Omicron, Direktur Sekolah Dasar Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Sri Wahyuningsih, memaparkan alasan pemerintah tetap menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang mulai diterapkan pada awal tahun ini.

Sri menilai penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terlalu lama telah menimbulkan berbagai persoalan di bidang pendidikan, salah satunya penurunan kualitas atau mutu capaian pembelajaran.“Perlu banyak yang harus kita kejar dari kurang lebih 2 tahun dan 4 semester saat anak-anak kita harus belajar dengan berbagai persoalan,” kata Sri dalam sesi webinar bersama media pada Kamis, 20 Januari 2022.

Advertising
Advertising

Kondisi penurunan tersebut juga disumbang oleh sekolah-sekolah di daerah dengan level PPKM aman, namun masih belum melaksanakan pembelajaran tatap muka. Hal tersebut, kata Sri, akan berpengaruh pada capaian kualitas pendidikan.


Selain itu, masalah-masalah psikologis yang dialami peserta didik selama hampir dua tahun belakangan, seperti penurunan kualitas interaksi sosial, juga menjadi alasan lain bagi pemerintah untuk menyegerakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

“Itulah kenapa PTM didorong untuk segera dilaksanakan. Untuk daerah yang level 3, PTM-nya ini tidak 100 persen, masih terbatas. Walaupun ada yang 100 persen, masih ada sisi-sisi lain yang harus betul-betul dikawal oleh Dinas Pendidikan dan Satgas Covid-19 setempat,” ujarnya. Menurut Sri, Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri telah mencakup berbagai aturan dan antisipasi pelaksanaan PTM saat pandemi.

Melalui SKB tersebut, pihaknya mendorong setiap satuan pendidikan yang berada di dalam wilayah PPKM level satu dan dua, serta memiliki capaian vaksinasi dosis 2 pendidik dan tenaga kependidikan setidaknya 80 persen, agar dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka dengan jumlah peserta didik 100 persen.

Dengan menerapkan PTM 100 persen, maka satuan pendidikan tersebut dapat melaksanakan kegiatan belajar setiap hari di sekolah dengan durasi maksimal sekitar enam jam pelajaran per hari. Sri mengatakan penyelenggaraan PTM terbatas juga dapat ditutup atau dihentikan sementara apabila terjadi lonjakan kasus COVID-19. Ketika PTM ditangguhkan, maka sekolah bisa kembali ke metode PJJ.

“Sekolah, sebagai fasilitas pendidikan, semuanya betul-betul harus fokus mengawal PTM ini bisa berjalan dengan baik mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga proses anak belajar,” ujarnya. Ia menegaskan seluruh pihak semestinya memiliki kesadaran mengejar ketertinggalan capaian pendidikan setelah dua tahun terjebak pandemi.

Di samping itu, Sri juga mengatakan bahwa sudah menjadi kewajiban pemerintah memberikan hak perlindungan kepada anak-anak serta memprioritaskan kesehatan dan keselamatan mereka. “Pemerintah sudah berupaya dan kita semua sadar betul bahwa sehat dan selamat itu yang utama, tapi pendidikan juga tidak kalah utamanya,” kata dia.

Baca juga: Apa Itu Gempa Megathrust yang Mengancam Indonesia?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

KPU Akan Umumkan Penetapan Hasil Pemilu 2024 Hari Ini, Sekolah di Jakpus Gelar PJJ

39 hari lalu

KPU Akan Umumkan Penetapan Hasil Pemilu 2024 Hari Ini, Sekolah di Jakpus Gelar PJJ

Seiring penetapan hasil Pemilu 2024 oleh KPU hari ini, sebagian sekolah di Jakpus yang dekat dengan kantor penyelenggara pemilu akan lakukan PJJ.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

53 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO

Baca Selengkapnya

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

9 Januari 2024

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

Dokter mengatakan perlu memperhatikan gejala varian baru COVID-19 subvarian Omicron pada orang yang lebih tua meski terlihat seperti gejala flu biasa.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

26 Desember 2023

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien Covid-19 terinfeksi subvarian Omicron JN.1 dan XBB.2.3.10.1 (GE.1) di Batam meninggal.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Naik, Bagaimana dengan Indonesia?

12 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Naik, Bagaimana dengan Indonesia?

Malaysia mendeteksi 6.796 kasus baru Covid-19 pada pekan ke-48/2023, meningkat dari pekan sebelumnya yang mencapai 3.626 kasus

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat Menjelang Akhir Tahun, Dinkes DKI: Mirip ISPA

9 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat Menjelang Akhir Tahun, Dinkes DKI: Mirip ISPA

Omicron EG.4 dan EG.5 dominan menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta saat ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Varian Pirola BA.2.86, Benarkah Ancaman Baru COVID-19?

8 Desember 2023

Apa Itu Varian Pirola BA.2.86, Benarkah Ancaman Baru COVID-19?

WHO bicara soal varian Pirola BA.2.86, disebut pemicu kasus COVID-19 naik lagi. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

6 Desember 2023

Kasus COVID-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

PB IDI meminta untuk kembali meningkatkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan demi mengantisipasi kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya