TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) akan melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) dan daring bagi seluruh mahasiswa pada Februari mendatang. Sebelumnya kegiatan belajar luring dan daring itu telah dimulai pada Oktober tahun lalu, namun hanya diprioritaskan bagi mahasiswa angkatan 2020, 2021, dan mahasiswa yang membutuhkan praktikum, penelitian, serta penyelesaian tugas akhir.
Kegiatan tersebut diberlakukan seiring dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri mengenai pembelajaran tatap muka 100 persen di masa pandemi Covid-19. “UGM siap menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar bauran yang di dalamnya dimungkinkan penerapan PTM 100 persen. Sistem ini akan dimulai semester genap atau sekitar Februari 2022 dan dapat dilanjutkan pada semester berikutnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan,” kata Kepala Pusat Inovasi Kebijakan Akademik UGM Hatma Suryatmojo, seperti dikutip di laman resmi UGM pada Selasa, 18 Januari 2022.
Dalam pelaksanaan kegiatan luring dan daring ini, UGM tidak mensyaratkan dosen pengampu kuliah untuk bisa menggelar pembelajaran tatap muka (PTM)100 persen. Namun, perkuliahan bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan capaian pembelajaran.
Hatma menyampaikan dosen memiliki keleluasan dalam merancang pembelajaran bagi mahasiswa. Fakultas dan prodi wajib memberikan kesempatan penyelenggaraan perkuliahan secara daring dan luring. Nantinya, akan ada tim di fakultas yang bertugas memfasilitasi penyelenggaraan kuliah secara bauran termasuk pertemuan tatap muka di kelas nantinya.
“Jika dosen pengampu kuliah membutuhkan tatap muka 100 persen dibolehkan, tetapi yang tidak bisa, tidak menjadi persoalan. Yang menentukan tatap muka di kelas berapa persen itu diserahkan pada dosen pengampu mata kuliah,” kata dia.
Tim yang bertugas, kata Hatma, sedang melakukan pemetaan atau pemutakhiran data dosen dan tenaga kependidikan yang eligible melaksanakan kuliah daring dan luring. Tim juga akan melakukan pemetaan terkait kebutuhan jumlah tatap muka di kelas. “Jika nantinya ada dosen yang memiliki komorbid tidak bisa mengajar secara luring, akan dibuatkan tim teaching untuk memberikan pembelajaran tatap muka langsung,” jelasnya.
Hatma mengatakan kebijakan belajar mengajar bauran dengan luring dan daring ini dimunculkan berdasar hasil survei satu tahun kegiatan belajar mengajar daring pada dosen dan mahasiswa di UGM. Survei menunjukkan bahwa kebutuhan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar bauran sangat dibutuhkan mahasiswa dan dosen.
Sebanyak 78 persen dosen membutuhkan pembelajaran secara bauran dan 11 persen lainnya dapat melaksanakan pembelajaran secara penuh. Sementara itu, 86 persen mahasiswa memerlukan pembelajaran secara bauran atau luring penuh dan 14 persen lainnya merasa nyaman dengan pembelajaran daring.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, kata Hatma, UGM mengedepankan aspek keselamatan dengan menerapkan protokol ketat. Penyelenggaraan tatap muka dilaksanakan dengan mengutamakan keselamatan mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan serta masyarakat sekitar.
Baca juga: Ancaman Omicron, Bagaimana Cara Melindungi Siswa Paud?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.