Petani Simeulue Bicara Jernang: Harga Buah Tinggi, Bebas Hama Babi

Reporter

Antara

Jumat, 11 Februari 2022 15:45 WIB

Petani memisahkan buah jernang yang dipanen di perkebunan Jabal Antara, Aceh Utara, Aceh, Rabu (10/3/2021). ANTARA FOTO/Rahmad/rwa. ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Banda Aceh - Kalangan petani di Kabupaten Simeulue, Aceh, mulai membudidayakan tanaman jernang. Jenis tanaman rotan itu dipanen buahnya yang laku dijual hingga Rp 350 ribu per kilogram.

"Kalau harga jernang yang telah diolah menjadi tepung saat ini mencapai Rp 1 juta per kilogram," kata Subro (45 tahun), petani jernang asal Desa Lataling, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, di Simeulue, Kamis 10 Februari 2022.

Subro termasuk yang beralih ke jenis tanaman tersebut, dari sebelumnya mengaku bertani ubi. Saat ini, jernang yang dibudidayakannya mencapai luasan dua hektare. "Beberapa tanaman jernang di antaranya sudah berbuah," kata Subro.

Subro mengatakan mendapatkan bibit dengan membeli dari luar Pulau Simeulue. Selain itu, ada juga bantuan dari Pemerintah Kabupaten Simeulue.

Erwin, petani di Simeulue lainnya, mengatakan penanaman jernang tidaklah sulit. Tanaman berduri ini juga tidak diganggu hama seperti babi dan monyet. "Tidak perlu pagar untuk menjaganya," katanya.

Advertising
Advertising

Kepala Desa Lataling, Agusman, mengatakan mendukung warganya membudidayakan tanaman jernang. Apalagi, dia menambahkan, jenis tanaman itu berpotensi membantu meningkat perekonomian masyarakat. "Masyarakat kami mengembangkan tanaman jernang ini guna menambah pendapatan," kata Agusman.

Petani di Simeulue, Aceh, memperlihatkan buah jernang yang dimanfaatkan resinnya terutama untuk bahan baku obat tradisional. ANTARA/HO

Dikutip dari Jurnal Penelitian Hasil Hutan pada 2013 lalu, jernang atau disebut juga darah naga adalah resin hasil sekresi buah tanaman rotan umumnya dari jenis Dracaena, Daemonorops, Croton dan Pterocarpus. Dia termasuk dalam kelompok resin keras yang telah sejak lama dimanfaatkan masyarakat tradisional sebagai obat-obatan.

Obat-obatan itu antara lain antiseptik, antitumor, antivirus, antimikroba, dan merangsang peredaran darah. Komponen kimia dalam jernang juga belakangan bermanfaat untuk bahan pewarna vernis, keramik, marmer, alat dari batu, kayu, rotan, bambu, kertas, cat, dan sebagainya.

Baca juga:
Surat Edaran Wajib Vaksin Anak Berujung Pengaduan ke Ombudsman


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

4 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

4 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

6 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

12 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

15 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

28 hari lalu

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

Fasilitas milik Rumah Sakit Hewan Pendidikan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University ini diklaim yang terbesar se-ASEAN.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

29 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

30 hari lalu

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

Komnas HAM menemui Polda Kaltim untuk membahas kasus 9 petani yang ditangkap dan digunduli karena menolak pembangunan bandara di IKN.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

33 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya