Kepunahan Dinosaurus dalam Hipotesis Alvarez tentang Asteroid Menabrak Bumi

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Rabu, 16 Februari 2022 05:21 WIB

Ilustrasi dinosaurus pemakan tumbuhan Diamantinasaurus diserang oleh Australoventor yang baru ditemukan. Kredit: Travis Tischler

TEMPO.CO, Jakarta - Kepunahan dinosaurus di Bumi sudah lama menjadi perbincangan para ilmuwan. Kelompok hewan purbakala itu telah dinyatakan punah 66 juta tahun silam. Hipotesis fisikawan Luis Alvarez merupakan pandangan yang paling terkemuka menjelaskan kepunahan dinosaurus. Hipotesis Alvarez itu diterbitkan dalam jurnal Science berjudul Extraterrestrial Cause for the Cretaceous-Tertiary Extinction tahun 1980.

Mengutip Britannica, hipotesis Alvarez menjelaskan, sekitar 66 juta tahun yang lalu asteroid menghantam Bumi. Bencana dahsyat itu yang mengakibatkan kepunahan dinosaurus. Menurut Alvarez, bukti utama hipotesisnya terkait penemuan lapisan Kapur-Paleogen yang mengandung kadar iridium.

Lapisan itu berada di strata batuan zona batas geokronologi antara era Mesozoikum dan Neozoikum, sekitar 65,5 juta tahun lalu. Lapisan berkadar iridium itu sebagian besar menutupi lapisan batuan yang terdapat fosil dinosaurus.

Menurut Alvarez, kandungan iridium itu sangat langka di kerak Bumi. Ia bependapat, kandungan itu berasal dari benda luar angkasa seperti asteroid. Alvarez pun menyimpulkan, dari penemuan bukti itu, maka 66 juta tahun asteroid menabrak Bumi yang mengakibatkan kepunahan dinosaurus.

Mula hipotesis itu dipublikasikan menimbulkan kontroversi. Tapi,bertahap mendapat dukungan sebagai hipotesis yang bisa diterima untuk menjelaskan kepunahan dinosaurus yang tiba-tiba. Bukti yang mendukung salah satunya penelitian kawah kuno Chicxulub di Semenanjung Yucatan, Meksiko, pada 1991.

Advertising
Advertising

Penemuan kawah dengan ukuran lebar 149 kilometer dan kedalaman 20 kilometer ini mendukung pembuktian hipotesis Alvarez. Kritik yang mempertanyakan letak kawah, jika asteroid menabrak Bumi terjawab melalui penemuan Chicxulub.

Ahli geofisika Universitas Erlangen-Nurnberg, Peter Schulte menjelaskan, bahwa asteroid menabrak wilayah yang kaya sulfat yang melepaskan aerosol sulfur. “Kami menyimpulkan kawah Chicxulub terbentuk dari benda asteroid besar penyebab utama kepunahan dinosaurus 66 juta tahun lalu,” kata Schulte dikutip dari situs web Berkeley Lab.

HARIS SETYAWAN

Baca: Kawah Chicxulub Simpan Misteri Punahnya Dinosaurus

Berita terkait

Kawah Ijen Jadi Perhatian Media Internasional setelah Insiden Kecelakaan Turis Cina

11 hari lalu

Kawah Ijen Jadi Perhatian Media Internasional setelah Insiden Kecelakaan Turis Cina

Seorang turis Cina jatuh ke dalam kawah Kawah Ijen saat berpose untuk foto menjadi perhatian media internasional.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

50 hari lalu

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

Tim mahasiswa UI mendapat pendanaan untuk proyek solusi air bersih di Cipayung. Disesuaikan dengan target pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Baca Selengkapnya

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

21 Februari 2024

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

Sejumlah pengetahuan populer mengenai Tyrannosaurus Rex alias T-Rex ternyata hanya mitos belaka. Berikut fakta-faktanya menurut studi.

Baca Selengkapnya

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Gunung Marapi 2 Kali Meletus Hari Ini, Dilarang Beraktivitas dalam 4,5 Kilometer dari Kawah

14 Januari 2024

Gunung Marapi 2 Kali Meletus Hari Ini, Dilarang Beraktivitas dalam 4,5 Kilometer dari Kawah

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada Minggu 14 Januari 2024 terjadi sebanyak 2 kali letusan di Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya

Gunung Lewotobi Kembali Keluarkan Awan Panas, Ada 5 Kali Letusan

14 Januari 2024

Gunung Lewotobi Kembali Keluarkan Awan Panas, Ada 5 Kali Letusan

PVMBG mencatat terjadinya awan panas guguran erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

11 Januari 2024

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

Golongan darah P baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan di Jiangsu, Cina. Apa itu golongan darah P yang disebut sangat langka.

Baca Selengkapnya