TEMPO.CO, Jakarta - Pembuat ponsel pintar Apple telah menulis surat kepada anggota parlemen untuk membantah pernyataan bahwa kekhawatiran perusahaan tentang bahaya aplikasi sideloading ke ponsel terlalu berlebihan.

Sideloading, praktik mengunduh aplikasi tanpa menggunakan toko aplikasi, adalah salah satu reformasi yang diharapkan anggota parlemen akan membuka pasar aplikasi.

Kongres saat ini sedang mempertimbangkan rancangan undang-undang (RUU) yang bertujuan untuk mengekang toko aplikasi yang dijalankan oleh Apple dan Google Alphabet, yang akan mengharuskan perusahaan untuk mengizinkan sideloading. Apple berpendapat bahwa praktik semacam itu akan menjadi risiko keamanan saat perusahaan mengontrol aplikasi di toko dengan ketat untuk menjaga keamanan pengguna.

Dalam sebuah surat tertanggal Kamis dan dikirim ke anggota kunci Komite Kehakiman Senat AS, Apple mengatakan pihaknya mengetahui bahwa seorang kritikus, pakar keamanan komputer Bruce Schneier, telah menyebut kekhawatirannya tentang sideloading "tidak berdasar".

Apple melanjutkan dengan berargumen bahwa sebagian besar malware tidak bergantung pada trik teknis untuk mendapatkan akses ke perangkat, melainkan menipu pengguna manusia untuk mengunduhnya. Disebutkan bahwa tinjauan Apple terhadap aplikasi yang dimasukkan ke App Store "menciptakan penghalang tinggi terhadap penipuan paling umum yang digunakan untuk mendistribusikan malware."

Apple mengakui bahwa Schneier benar bahwa penyerang yang disponsori negara dapat melewati kontrol keamanan ponsel, tetapi perusahaan berpendapat bahwa serangan semacam ini adalah “ancaman langka”.

"Ada banyak bukti yang menunjukkan toko aplikasi pihak ketiga adalah vektor malware utama pada platform yang mendukung toko semacam itu," kata Apple dalam surat yang dilihat oleh Reuters, 4 Maret 2022.

Surat itu dikirim ke ketua Komite Kehakiman Senat Dick Durbin, tokoh Republikan Chuck Grassley serta Amy Klobuchar, ketua subkomite antimonopoli, bersama dengan tokoh Republikan Mike Lee.

Komite memberikan suara pada awal Februari untuk menyetujui RUU tersebut. Langkah itu juga akan melarang perusahaan mewajibkan penyedia aplikasi untuk menggunakan sistem pembayaran mereka dan akan melarang mereka menghukum aplikasi yang menawarkan harga atau ketentuan berbeda melalui toko aplikasi atau sistem pembayaran lain.

Perusahaan teknologi terbesar, termasuk Facebook Meta dan Amazon, telah berada di bawah tekanan di Kongres atas tuduhan mereka menyalahgunakan kekuatan pasar mereka yang sangat besar. Daftar panjang aturan ditujukan untuk mengekangnya, tetapi belum ada yang menjadi undang-undang.

REUTERS

Baca:
Apple Resmi Undang untuk Peluncuran Perangkat Terbaru, iPhone SE 2022?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.