Apa Itu Awan Konvektif yang Bisa Memicu Munculnya Angin Kencang?

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Senin, 7 Maret 2022 17:53 WIB

Ilustrasi angin kencang. the-star.co

TEMPO.CO, Jakarta - Kejadian angin kencang bisa dipicu karena sistem awan konvektif. Awan konvektif terbentuk melalui proses naiknya udara hangat karena kurang padat dibandingkan atmosfer di sekitarnya, seperti dikutip dari Met Office. Awan konvektif terbentuk dari penguapan air. Uap yang terperangkap dalam temperatur dingin akan membeku menjadi awan kumulus.

Ada empat jenis awan kumulus, yaitu Humilis, mediocris, congestus, dan fractus. Kumulus besar seperti cumulonimbus biasanya memiliki bagian bawah yang gelap, karena membawa banyak air. Jika sudah terlalu berat, air akan jatuh menjadi hujan. Berat air jatuh juga akan mempengaruhi tekanan udara, sehingga menyebabkan angin kencang.

Apa itu awan konvektif?

Mengutip Cloud Appreciation Society, awan konvektif cenderung cepat terbentuk di atmosfer. Awan ini mengandung banyak tetesan air yang sangat kecil. Permukaan awan akan menyebarkan sinar matahari. Awan konvektif sering terlihat putih cerah di sisi yang menghadap matahari dan abu-abu gelap di bagian bawah.

Sistem konvektif dan sirkulasi angin skala besar menentukan struktur awan, kelembapan, dan suhu troposfer di daerah tropis yang mempengaruhi iklim, seperti dikutip dari situs web University of Washington.

Mengutip publikasi Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, awan konvektif menjadi sistem peringatan dini cuaca buruk jika diamati menggunakan citra dan radar satelit. Lamanya waktu awan konvektif berhubungan dengan kejadian bencana. Adapun pergerakan awan konvektif dihubungkan dengan diseminasi atau sebaran informasi area terkena dampak bencana.

Advertising
Advertising

Kumulus merupakan awan konvektif yang berpotensi cukup besar menyebabkan cuaca buruk. Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, mengatakan awan konvektif bisa memicu kejadian cuaca ekstrem seperti angin kencang.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Angin Kencang Dipengaruhi Awan Konvektif dan Perubahan Cepat Tekanan Udara

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

2 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

8 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

9 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

10 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

10 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

10 hari lalu

Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

10 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.

Baca Selengkapnya

Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

11 hari lalu

Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

12 hari lalu

BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.

Baca Selengkapnya