Ferdinand von Zeppelin, Bapak Balon Udara Jerman Sempat Disebut Bodoh hingga

Reporter

Swa.co.id

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 8 Maret 2022 17:04 WIB

Ferdinand von Zeppelin. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta -Ferdinand Adolf Heinrich August Graf von Zeppelin atau biasa dikenal dengan Ferdinan von Zepelin adalah seorang jenderal Angkatan Darat Jerman dan juga pembuat pesawat balon udara.

Zeppelin lahir pada 8 Juli 1838 di Konstanz. Zeppelin lahir dari seorang keluarga bangsawan dan ia beken dengan sebutan der Alte vom Bodensee atau Si Tua dari Bodensee.

Zeppelin lahir dari keluarga bangsawan, ayahnya adalah Menteri Wurttemberg dan Hormarschall.

Melanisr laman Airships, semasa kecil, ia tidak menempuh pendidikan seperti anak-anak pada umumnya dan ia mendapatkan pendidikan dari seorang guru privat. Di usianya yang ke-15 tahun, ia masuk ke sekolah politeknik di Stuttgart. Kemudian, di tahun 1855, ia menjadi pelajar pada sekolah militer di Ludwigsburg dan ia menjadi perwira tentara di Wurttemberg. Pada 1858, ia dipromosikan menjadi Letnan.

Karier Zeppelin dalam dunia militer semakin cemerlang, pada 1865, ia terpilih menjadi ajudan Raja Wurttemberg. Kecemerlangan karier Zeppelin dalam dunia militer harus berakhir ketika ia mendapatkan kritik akibat kejadian yang melibatkan brigadi kavaleri Prusia dan ia akhirnya dipaksa pensiun dari Angkatan Darat dengan pangkat Jenderal.

Advertising
Advertising

Setelah pensiusn dari dunia militer, ia menjadi pengamat bagi Pasukan Uni selama berkecamuknya Perang Sipil Amerika dan saat itu, ia mengunjungi kamp balon Thaddeus SC Lowe. Kunjungannya ke Thaddeus SC Lowe membuatnya berminat pada bidang ilmu penerbangan.

Zeppelin menulis idenya mengenai balon kemudi besar pada catatn harian yang ia miliki dan dalam idenya tersebut, ia menuliskanbahwa pesawat tersebut juga bisa digunakan dalam peperangan. Di tahun 1891, Zeppelin mulai fokus untuk mewujudkan ide mengenai kapal udara tersebut. Langkah awal yang dilakukan Zeppelin adalah menyusun material dengan kerangka dari alumunium dan dibungkus dengan kain, mesin, serta baling-baling udara.

Setelah melalui proses yang panjang, Zeppelin berhasil membangun pesawat pertamanya yang diberi nama LZ 1 pada 17 Juni 1898. Pada 2 Juli 1900, Zeppelin berhasil melakukan penerbangan pertama menggunakan LZ 1 di atas Danau Konstanz. Sayangnya, penerbangan tersebut tidak sepenuhnya berhasil dan membuat harus menghentikan proyeknya tersebut. Kegagalan Zeppelin tersebut membuatnya ia dicibir oleh Kaisar Wilhelm II dengan sebutan manusia paling bodah di Jerman Selatan.

Cibiran yang diterima oleh Zeppelin tak membuatnya menyerah dan ia memutuskan untuk melanjutkan proyeknya. Dalam proyeknya yang kedua, ia dibantu oleh Raja Wurttemberng. Sayangnya, percobaan keduanya kembali tidak memuaskan dan ia harus membongkarnya karena armada yang rusak.

Pada akhirnya, dalam proyek ketiganya yang diberi nama LZ 3, ia berhasil menerbangkan pesawatnya dengan sukses pada 9 Oktober 1906. Ia berhasil menerbangkan pesawatnya selama 25 jam. Sejak keberhasilannya, proyek-proyek yang digagas oleh Zeppelin lebih mudah dalam mendapatkan pendanaan. Menurut catatan sejarah, sebelum pecahnya Perang Dunia I terdapat 21 pesawat Zeppelin yang dibuat. Bahkan, dalam Perang Dunia I ada lebih dari 100 peswat Zeppelin yang digunakan.

Zeppelin memiliki impian untuk menyaksikan, kapal udara yang ia ciptakan bisa terbang melintasi dunia. Sayangnya, impian tersebut belum bisa ia lihat karena ia meninggal pada 8 Maret 1917. Di samping itu, Zeppelin juga tidak melihat kejatuhan proyek yang ia gagas.

Pada 6 Mei 1937, kapal udara raksasa Zepelin terbakar secara tiba-tiba dalam waktu singkat. Kejadian tersebut menyebabkan tewasnya 13 penumpang, dan satu kru. Setelah kejadian tersebut, kepercayaan terhadap sarana kapal udara dengan hidrogen menjadi menurun. Walaupun begitu, karya-karya Zeppelin dalam dunia penerbangan Jerman terus dikenang hingga saat ini.

Baca juga: Hebatnya Pabrik Mobil Listrik VW Trinity Milik Volkswagen yang Baru

EIBEN HEIZIER

Berita terkait

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

2 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

2 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

2 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

3 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

3 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

5 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Review Film The Ministry of Ungentlemanly Warfare: Lugas dan Menyenangkan

7 hari lalu

Review Film The Ministry of Ungentlemanly Warfare: Lugas dan Menyenangkan

Dibintangi Henry Cavill, film The Ministry of Ungentlemanly Warfare diangkat dari kisah nyata saat berlangsungnya Perang Dunia II, berikut ulasannya:

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

9 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

9 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

9 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya