Tedros WHO Bilang Pandemi Covid-19 Masih Jauh dari Usai, Apa Alasannya?

Jumat, 11 Maret 2022 06:31 WIB

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers yang diselenggarakan oleh Asosiasi Koresponden Persatuan Bangsa-Bangsa Jenewa (ACANU) di tengah wabah Covid-19, yang disebabkan oleh virus corona baru, di markas besar WHO di Jenewa Swiss 3 Juli, 2020. [Fabrice Coffrini / Pool melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia WHO memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari usai. Peringatan diberikan meski jumlah kematian global karena penyakit itu yang dicatat 28 Februari hingga 6 Maret lalu sudah menurun sebesar delapan persen dibandingkan sepekan sebelumnya. Begitu juga dengan jumlah kasus infeksi baru yang terkonfirmasi, turun sebesar lima persen. Sejumlah negara juga telah menghapus segala pembatasan kegiatan masyarakatnya.

"Pandemi masih jauh dari selesai--dan ini tidak akan selesai dimanapun sampai ini benar-benar selesai di semua tempat," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Rabu 9 Maret 2022. Menurutnya, virus corona masih terus berevolusi, "Dan kita masih menghadapi banyak masalah besar dalam distribusi vaksin, tes dan pengobatan dimanapun mereka dibutuhkan."

Tedros pertama kali menyatakan pandemi Covid-19 pada 11 Maret 2020. Pengumuman diawali dari deklarasi darurat kesehatan masyarakat internasional, sebuah level peringatan tertinggi dalam regulasi di badan kesehatan PBB tersebut, pada 30 Januari 2020. Saat itu, jumlah kasusnya di luar Cina masih kurang dari 100 dan belum dicatat adanya kematian.

"Saat ini, dua tahun kemudian, lebih dari enam juta orang telah mati di antara 444 juta kasus infeksinya yang telah terkonfirmasi," katanya sambil menegaskan penyakit infeksi virus corona 2019 itu masih berkembang dan bahkan meningkat cepat di beberapa bagian dunia.

Dia menunjukkan masih terjadi penambahan kasus baru sebesar 46 persen di regional Pasifik Barat yang mencatat 3,9 juta kasus baru sepanjang 28 Februari sampai 6 Maret. Angka kematian juga masih meningkat di regional itu dan juga di Mediterania Timur, masig-masing, sebesar 29 dan dua persen.

Advertising
Advertising

Tedros juga mengungkap anjloknya laju tes Covid-19 yang belakangan terjadi yang, menurutnya, bisa membutakan terhadap perkembangan Covid-19. "WHO mencermati beberapa negara yang mulai mengurangi jumlah tes secara drastis. Ini menghambat kemampuan kita untuk melihat di mana virus itu berada, bagaimana penyebarannya dan bagaimana dia bermutasi."

Seperti yang dicatat WHO, data di dasbor laporan Covid-19 negara-negara di dunia yang dihimpun real-time oleh Johns Hopkins University, AS, juga menyebut angka kematian global yang telah menembus enam juta jiwa. Tepatnya, 6.028.691 per artikel ini dibuat, Jumat pagi 11 Maret 2022. Adapun total kasusnya mencapai 452.646.647. Lima negara menjadi penyumbang jumlah kasus terbesar selama sebulan terakhir adalah Jerman, Korea Selatan, Rusia, Vietnam dan Prancis.

Sebagai catatan, jumlah kasus Covid-19 yang sebenarnya bisa jauh lebih besar daripada yang dilaporkan.

NEW SCIENTIST, AFP, JHU

Baca juga:
Covid-19 Sebatas Endemi di Indonesia? Dua Epidemiolog: Jangan Gegabah


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya