Ini Alasan Warga Jepang Lebih Suka Rumah Kayu Dibanding Bata

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 19 Maret 2022 13:50 WIB

Seorang Geisha berjalan di deretan rumah Geisha, yang terletak di distrik Miyagawacho. Foto Vallecillos, menghadirkan sebuah wawasan langka, tentang tradisi unik yang bernama Geisha, tradisi yang bertahan selama 400 tahun ini, tetap bertahan di era modern. Jepang, 7 Mei 2015. Dailymail

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah dengan bahan dasar kayu sering kali dianggap ketinggalan zaman karena tidak mengikuti tren arsitektur masa kini. Namun, anggapan itu sama sekali tidak berlaku bagi warga Jepang. Hingga kini mereka lebih suka membangun rumahnya dengan memanfaatkan sebagian besar materialnya dengan bahan dasar kayu.

Di Jepang, rumah dengan bahan dasar kayu telah digunakan selama bertahun-tahun sejak periode Edo. Melansir Dores, hampir 58,9 persen rumah di Jepang dibangun dari bahan dasar kayu. Bukan tanpa alasan, ketergantungan arsitektur Jepang pada kayu sebagai bahan bangunan adalah salah satunya sebagai respons atas kondisi iklim Jepang yang panas dan lembab.

Seorang esais terkenal Jepang kuno bernama Kenko pernah mengatakan bahwa sebuah rumah harus dibangun dengan mempertimbangkan musim panas. Menurut dia, di musim dingin, mungkin orang Jepang dapat tinggal di mana saja, tetapi rumah yang dibuat tidak tahan panas dan lembab akan menjadi masalah besar saat musim panas tiba.

Pemilihan kayu daripada logam sebagai sambungan juga memiliki alasan yang logis. Sejak periode Edo, sistem pengencang logam atau besi hanya berumur pendek, sebagaimana dilansir dari Nippon. Sebaliknya, seiring bertambahnya usia kayu, kekuatan sel-sel pada sambungan akan semakin mengeras dan kuat. Pada iklim lembab, kayu dengan sendirinya dapat beradaptasi dengan kondisi penyusutan musiman dan perluasan.

Di samping itu, salah satu alasan utama pemilihan rumah kayu oleh warga Jepang yaitu karena rumah kayu memiliki sifat tahan gempa. Penelitian dari Universitas Tokyo menunjukkan bahwa kayu lebih fleksibel dari guncangan yang diakibatkan oleh gempa. Meski demikian, konsep arsitektur rumah kayu di zaman tradisional masih harus disesuaikan dengan teknologi seismik saat ini.

Advertising
Advertising

Misalnya, banyak rumah telah dibangun dengan fokus pada efisiensi konstruksi. Rumah-rumah ini tahan terhadap gempa bumi karena mereka memiliki dinding tahan gempa yang dirancang berdasarkan rekayasa struktural. Ketahanan seismik rumah-rumah ini dipastikan dengan memenuhi persyaratan “kuantitas dinding”. Mereka dihitung berdasarkan spesifikasi dan panjang dinding.

Jumlah dinding yang diperlukan telah dihitung ulang dan ditingkatkan setelah terjadinya gempa besar. Karena itu, ketahanan seismik rumah kayu yang lebih tua lebih rendah. Hal itu bukan berarti karena kayu telah menua, tetapi juga sebagian besar karena mereka dibangun tidak sesuai dengan kriteria jumlah dinding yang tahan gempa.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Seperti Apa Rumah Knock Down Jepang yang Dirancang Supaya Tahan Gempa?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

5 jam lalu

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan sekaligus penyitaan satu unit rumah milik Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Sensasi Tidur Bersanding dengan Batu Granit di Natuna Dive Resort

6 jam lalu

Sensasi Tidur Bersanding dengan Batu Granit di Natuna Dive Resort

Di Natuna Dive Resort yang mengusung tema eco-wisata ini, ada beberapa ruangan kamar yang langsung bersandingan dengan batu granit

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

11 jam lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

1 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

1 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

2 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

2 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

2 hari lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya