Kebakaran Hutan Menambah Ancaman di Chernobyl, Ini Situasi yang Terjadi

Kamis, 24 Maret 2022 12:51 WIB

Suasana kota mati Pripyat dengan latar belakang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Ukraina, 12 April 2021. Generator diesel cadangan memiliki kapasitas 48 jam untuk menyalakan PLTN Chernobyl. Setelah itu, sistem pendingin fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas akan berhenti, membuat kebocoran radiasi akan segera terjadi. REUTERS/ Gleb Garanich/

TEMPO.CO, Jakarta - Badan regulator nuklir Ukraina memperingatkan ancaman dari musim kebakaran hutan dan lahan yang semakin dekat di Chernobyl. Peringatan dini disampaikan karena kapasitas petugas pemadam kebakaran Ukraina berbeda pasca-agresi militer Rusia.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan menerima laporan tentang kebakaran hutan yang sudah mulai terjadi tersebut. Beberapa media mengatakan api kebakaran hutan bahkan sudah terlihat dalam jarak pandang dari lokasi bekas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.

IAEA sedang mencari informasi lebih lanjut tentang situasi terkini dari mitranya di Ukraina, Inspektorat Pengaturan Nuklir Negara untuk Ukraina (SNRIU). Pada 21 Maret lalu, SNRIU mengatakan bahwa ada risiko tinggi terhadap tingkat radiasi jika ada kebakaran hutan di daerah yang terkontaminasi radioaktif.

Menurut badan tersebut telah terjadi kebakaran hutan kering di bagian barat dan tengah zona eksklusif Chernobyl. Ada setidaknya tujuh titik api yang terpantau, dengan pengalaman pada kebakaran dekat PLTN pada 2020 lalu sempat membuat tingkat radiasi melonjak hingga 16 kali lipat di atas normal.

Saat itu petugas pemadam berjibaku selama dua minggu sebelum tingkat radiasi bisa kembali ditekan. Bedanya dengan saat ini, SNRIU menyatakan petugas pemadam kebakaran tidak memiliki kesempatan untuk menjalankan fungsinya, dan kebakaran diperkirakan akan meningkat saat cuaca memanas.

Advertising
Advertising

Sementara, Chernobyl sudah hampir sebulan di bawah kendali pasukan Rusia. Badan Negara Ukraina untuk Manajemen Zona Pengecualian (DAZV) mengatakan laboratorium senilai US$ 6,6 juta, yang digambarkan sebagai kompleks unik memantau tingkat radiasi dan menganalisis limbah cair, disebutkan telah dijarah dan dihancurkan pasukan Rusia.

SNRIU juga mengatakan kalau rotasi staf PLTN yang telah diizinkan dilakukan tetap tidak mungkin untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan terjadwal. Alasannya, pekerjaan itu membutuhkan sistem dan peralatan dari kontraktor.

"Informasi yang diterima dari PLTN Chernobyl tentang parameter keselamatan di lokasi menunjukkan tren penurunan yang stabil dari sejumlah indikator," kata SNRIU.

Tren ini belum dikonfirmasi oleh IAEA yang sejak awal bulan ini mengaku masih belum menerima transmisi data jarak jauh dari sistem pemantauannya yang dipasang di Chernobyl.

Rotasi Staf Chernobyl

Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi menyambut baik rotasi staf di Chernobyl. Rotasi, menurut laporan SNRIU, telah mencakup semua orang, kecuali 13 yang menolak rotasi, ditambah petugas keamanan dari Ukraina yang tetap berada di lokasi.

Sebuah kesepakatan juga telah dicapai tentang bagaimana mengatur rotasi staf berikutnya di bekas reaktor PLTN itu.

Grossi memuji para staf atas keberanian dan upaya tak kenal lelah mereka dalam melaksanakan peran vital meski penuh tekanan di hadapan pasukan militer asing. Dia memastikan melanjutkan konsultasi dengan kedua belah pihak sebagai bagian dari upaya untuk menjamin keselamatan dan keamanan semua fasilitas nuklir Ukraina.

Keadaan Reaktor Lainnya

Operator pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina, Energoatom, mengatakan keempat pembangkit beroperasi dalam batas aman hingga Rabu 23 Maret 2022. Sebanyak delapan dari 15 reaktor nuklir di negara itu saat ini masih beroperasi.

Ditambahkan bahwa pembangkit terbesar, PLTN Zaporizhzhia, sedang dioperasikan oleh staf Ukraina di bawah kendali pasukan Rusia. Namun, Situasi di sana tidak mudah, karena adanya pos pemeriksaan. Sedangkan situasi membutuhkan bahan bakar, makanan dan obat-obatan penting yang berkelanjutan baik di pabrik maupun Kota Energodar.

WORLD NUCLEAR, THE GUARDIAN

Baca juga:
Ancaman Nuklir: Cadangan Rusia Vs Amerika, Perang Nuklir Bisa tak Disengaja


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

4 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

7 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya