Revitalisasi TIM Hampir Rampung, Harapan Alat Baru Planetarium Hampir Pupus

Senin, 28 Maret 2022 17:51 WIB

Proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Januari 2022. Pengerjaan revitalisasi TIM yang dimulai pertengahan tahun 2019 tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Revitalisasi TIM atau Taman Ismail Marzuki Jakarta telah melewati pekan ke-60. Sejumlah bangunan atau bagian, seperti disampaikan dalam akun media sosial @wajahbaru_tim, sudah ada yang selesai 100 persen per 21 Maret 2022. Planetarium, bagian dari Planetarium dan Observatorium Jakarta yang ada di kompleks yang sama, disampaikan 80 persen.

Kepala Satuan Pelaksana Teknis, Pertunjukan dan Publikasi di Planetarium dan Observatorium Jakarta, Widya Savitar, pada awal bulan ini, mengungkapkan kalau yang belum terpenuhi dari revitalisasi itu, di antaranya, adalah peralatan. "Belum ada wujud nyata untuk pembaruan alatnya,” kata Widya yang juga seorang astronom itu.

Alat yang dimaksud Widya adalah proyektor bintang, alat peraga pameran, perangkat auditorium, observatorium dan teleskop observasi. Menurutnya, usulan tersebut sudah diajukan sejak Januari 2021. Widya mengaku tidak mengetahui kendala apa yang membuat permintaan pembaruan lima alat atau fasilitas tersebut belum terwujud.

Widya menuturkan kalau Planetarium membuat usulan pengadaan dan menyediakan jejaring ke produsen ditujukan kepada Jakpro sebagai pelaksana proyek revitalisasi TIM. “Mereka yang kontak dan nego sendiri. Perantinya ini, silakan kontak ini. Sebatas itu saja,” katanya yang per 1 April 2022 akan memasuki usia pensiun.

Dia meyakinkan kalau usulan sudah sesuai harapan para penceramah planetarium juga komunitas. Seperti diketahui, Planetarium memang membuka kunjungan untuk umum di akhir pekan dan anak sekolah pada hari biasa.

Advertising
Advertising

Selain itu, klub astronomi Himpunan Astronomi Amatir Jakarta juga bermarkas di sana. Para anggota kerap membantu acara planetarium yang mengundang masyarakat, seperti saat gerhana matahari dan bulan.

Menghitung sissa waktu hingga proyeksi peresmian hasil revitalisasi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Juni nanti, Widya pesimistis bakal melihat proyektor bintang, teleskop dan instrumen lain yang baru. Kemungkinan terpahit, menurutnya, tidak ada alat atau instrumen peneropong yang baru pascarevitalisasi TIM.

“Masyarakat tidak mendapat lebih daripada yang dulu. Artinya jalan di tempat," katanya sambil menambahkan, alat yang ada sudah ketinggalan zaman dan berusia lebih dari 20 tahun. "Sudah banyak yang tidak bekerja alias rusak,” kata Widya.

Projector starball yang memproyeksikan bintang-bintang di Planetarium dan Observatorium Jakarta, TIM. Alat bisa berputar 360 derajat dengan 2 poros putaran. Dokumen: Planetarium Jakarta.

Untuk Observatorium, Widya mendapat kabar akan dibangun yang baru. Gambar rancangannya di atas kertas sudah ditunjukkan. "Baru gambar kerjanya. Seperti apa jadinya belum tahu,” kata Widya.

Harapan di awal revitalisasi

Adapun gedung Planetarium telah sejak awal telah dinyatakan tak akan disentuh oleh revitalisasi TIM. Alasannya, menjadi cagar budaya satu-satunya yang ada di kawasan TIM. "Yang kami sentuh adalah bangunan-bangunan yang sudah lama, tidak layak, dan beresiko terhadap keamanan,” ujar Direktur Operasional Jakarta Propertindo (Jakpro) Muhammad Taufiqurrahman saat ditemui dua tahun lalu.

Pengunjung mengamati proses gerhana bulan yang ditayangkan secara langsung melalui proyektor di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 4 April 2015. Pengelola Planetarium menyediakan enam buah teleskop bagi masyarakat untuk menyaksikan fenomena gerhana bulan total. ANTARA/Andika Wahyu

Untuk harapan pembaruan peralatan atau fasilitas di dalamnya, sudah disampaikan Planetarium sejak Gubernur Anies meresmikan revitalisasi TIM pada Juli tiga tahun lalu. Saat itu Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi Planetarium dan Observatorium Jakarta adalah Eko Wahyu Wibowo. Dia telah mengungkap Planetarium dan Observatorium Jakarta terkendala perangkat simulasi benda-benda langit.

Kesulitan dialami terutama setelah perusahaan teknologi Carl Zeiss Jerman memutuskan tidak lagi menjual dan melakukan perawatan suku cadang terhadap Planetarium dan Observatorium Jakarta pada tahun sebelumnya. Sejak itu perawatan dan perbaikan alat rusak dilakukan mandiri. "Kalau ada anggaran untuk perangkat-perangkat yang rusak dalam perencanaan revitalisasi mendatang, tentu akan lebih baik,” katanya kala itu.

Baca juga:
Ledakan Omicron Tumbuhkan Resistensi Kebijakan Zero-Covid di Cina


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

5 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

5 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

5 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

5 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya