NHS Inggris Tambah 9 Gejala Covid-19 dalam Daftar Resminya

Selasa, 5 April 2022 07:22 WIB

Seorang pria berjalan melewati tanda di tengah penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19), di London, Inggris, 24 Januari 2022. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir sepanjang pandemi ini, otoritas kesehatan di Inggris, NHS, hanya mengakui tiga gejala Covid-19: demam, batuk baru dan berkepanjangan, dan hilangnya kemampuan mencium aroma ataupun mencecap rasa. Hanya tiga gejala itu dipandang para pakar terlalu minim dibandingkan kondisi yang sebenarnya.

Sekarang, setelah 4,9 juta warga Inggris dilaporkan telah terinfeksi hingga pekan yang berakhir 26 Maret lalu, NHS telah menambahkan daftar gejala Covid-19 menjadi mencakup pula:

1. Napas pendek-pendek
2. Cepat lelah
3. Pegal-pegal
4. Sakit kepala
5. Radang tenggorokan
6. Hidung tersumbat atau pilek
7. Hilangnya selera makan
8. Diare
9. Mual atau muntah

Daftar itu kini lebih meyerupai apa yang dibuat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, yang sudah memasukkan banyak di antara gejala itu sejak awal pandemi. Namun daftarnya masih lebih pendek daripada yang dibuat Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang juga memasukkan gatal-gatal pada kulit, mata merah atau iritasi, atau hilangnya warna jari atau ibu jari sebagai gejala infeksi yang tak banyak ditemui.

Sedangkan sakit di dada, bingung, atau drop kemampuan berkata-kata atau mobilitas, menurut WHO, bisa terjadi dalam kasus-kasus gejala infeksi yang berat.

Advertising
Advertising

Salah satu yang menyambut lega penambahan daftar gejala Covid-19 oleh NHS adalah ketua tim peneliti di aplikasi pelacak gejala Covid-19 Zoe, Tim Spector. "NHS akhirnya telah secara resmi mengubah Daftar Gejala Utama Infeksi Virus Corona (Covid-19) setelah dua tahun upaya lobi dan input pengguna applikasi Zoe - hore!" cuit Spector.

Baru pada bulan lalu, Spector menyatakan kalau daftar gejala yang begitu minim selama ini kemungkinan berkontribusi terhadap ledakan kasus positif di Inggris. "Banyak orang tak lagi isolasi diri ketika mereka bergejala, antara mereka merasa tidak perlu lagi menjalaninya atau karena mereka belum menyadari gejala seperti hidung meler atau radang tenggorokan sebagai Covid," katanya.

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Teknologi Kelautan Korea Bantu Tugas Akhir Mahasiswa ITB Survei Perairan Cirebon


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

1 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

2 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

2 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

3 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

3 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

4 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

6 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya