Temuan WHO: Covid-19 di Afrika 97 Kali Lipat daripada yang Dilaporkan

Jumat, 8 April 2022 21:43 WIB

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari dua per tiga orang di Afrika telah terinfeksi SARS-CoV-2 sejak pandemi bermula dua tahun lalu. Proporsi itu 97 kali lipat daripada data kasus positif Covid-19 yang telah dilaporkan secara resmi dari seluruh benua itu.

Tim peneliti WHO mengungkap dan mengumumkannya pada Kamis, 7 April 2022, setelah menganalisis 151 studi proporsi orang yang sudah memiliki antibodi Covid-19 di Afrika. Mereka memperkirakan sekitar 800 juta orang telah terinfeksi per September 2021 lalu, tapi hanya 8,2 juta yang dilaporkan.

WHO mengatakan jumlah kasus yang dilaporkan yang lebih rendah daripada yang sebenarnya terjadi di mana-mana, tapi Afrika adalah yang paling timpang. Menurut WHO, rata-rata global infeksi Covid-19 yang sebenarnya terjadi 16 kali lebih tinggi daripada data yang dikonfirmasi.

Itu sebabnya Direktur WHO untuk Regional Afrika, Matshidiso Moeti, mengatakan tingkat infeksi yang dilaporkan sedang menurun saat ini tidak berarti Afrika sudah bisa mendeklarasikan menang melawan Covid-19. "Risiko-risiko dari kemunculan varian-varian yang lebih mematikan yang melampaui imunitas yang didapat dari infeksi sebelumnya tidak bisa dikesampingkan," katanya sambil menyerukan peningkatan testing.

Studi WHO juga menemukan paparan virus di Afrika telah meroket dari 3 persen pada Juni 2020 menjadi 65 persen pada September 2021, dengan grafik yang berubah tajam setelah kemunculan varian Beta dan Delta. Afrika juga didapati memiliki proporsi kasus tak bergejala yang lebih tinggi dibandingkan dengan bagian lain di dunia. "Sebanyak 67 persen kasus di Afrika tak bergejala," kata studi WHO.

Advertising
Advertising

Untuk yang terakhir itu, sebagian dugaannya adalah karena proporsi orang-orang dengan faktor risiko seperti diabetes dan hipertensi di benua hitam itu yang lebih kecil. Sebagian dugaan lainnya disumbang proporsi penduduk muda di benua Afrika yang lebih besar.

Sejauh ini, Afrika telah memvaksin dosis penuh 209 juta penduduknya, atau 16 persen dari total populasinya untuk melawan penyebaran Covid-19. WHO dan lembaga lain berupaya mempercepat cakupan vaksinasi itu, tapi harus menghadapi rendahnya antusiasme dari masyarakat setempat. Sebagian menganggap vaksinasi tak lagi diperlukan karena varian Omicron yang sekarang dominan tak seberat varian-varian sebelumnya.

WHO menegaskan vaksinasi untuk mereka yang pernah terinfeksi memberi perlindungan yang lebih baik lagi.

NEW SCIENTIST, REUTERS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

8 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

14 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

20 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

23 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

7 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya