Program Rahasia: Amerika Pernah Ingin Meledakkan Nuklir di Bulan?

Minggu, 24 April 2022 18:29 WIB

Pengunjung melihat maket dengan ukuran sesungguhnya dari modul lunar Apollo, yang membawa astronot dari orbit ke permukaan bulan, yang dipajang dalam pameran "Destination Moon: The Apollo 11 Mission" di Museum Penerbangan di Seattle, AS, 16 Juli 2019. REUTERS/Lindsey Wasson

TEMPO.CO, Jakarta - Program Identifikasi Ancaman Luar Angkasa yang Maju (AATIP) di pemerintahan Amerika Serikat ternyata pernah membelanjakan jutaan dollar untuk riset teknologi yang bersifat eksperimental dan aneh seperti jubah tembus pandang, perangkat antigravitasi, lubang cacing yang bisa dilalui dan sebuah proposal untuk mengebor bulan dengan bahan peledak nuklir.

Dokumen sebanyak hampir 1.600 halaman laporan, proposal, kontrak dan catatan rapat, mengungkap sejumlah prioritas yang lebih aneh dari AATIP--sebuah program rahasia di Departemen Pertahanan Amerika. Program ini berjalan dari 2007 sampai 2012, tapi baru diketahui publik pada 2017 ketika bekas direktur program itu mundur dari Pentagon.

Pada tahun itu, AATIP menjadi identik dengan isu-isu UFO atau obyek terbang tak dikenal. Tetapi, pengungkapkan keseluruhan 51 dokumen terbaru yang diperoleh Vice via gugatan menggunakan Undang-Undang Kebebasan Informasi menduga AATIP lebih dari menginvestigasi temuan-temuan UFO yang dilaporkan.

Barangkali yang paling aneh di antara dokumen-dokumen itu adalah beberapa belas Dokumen Referensi Intelijen Pertahanan (DIRD), yang membahas viabilitas dari berbagai 'teknologi maju'. Termasuk di dalamnya adalah tentang 'lubang cacing yang bisa dilalui, gerbang di galaksi, dan energi negatif'. Lalu ada pula tentang 'komunikasi gelombang gravitasi frekuensi tinggi', 'ward drive, energi gelap, dan manipulasi dimensi-dimensi ekstra', dan banyak topik lain yang terdengar familiar bagi para penyuka sains-fiksi.

Banyak laporan menekankan penerapan teknologi maju itu yang tidak praktis. Tentang jubah tembus pandang, misalnya, laporan DIRD menyebutkan, "jubah yang sempurna tidak mungkin karena mereka membutuhkan material-material di mana kecepatan cahaya mendekati tak terbatas." Meski begitu, jubah yang membuat obyek tak terlihat bagi sensor-sensor berbasis gelombang mikro seperti radar dan detektor gerak dituliskan, "sangat mungkin dibuat dengan teknologi saat ini."

Advertising
Advertising

Dalam sebuah laporan tentang 'propulsi massa negatif', penulisnya mengusulkan sebuah rencana untuk mencari bahan logam yang ektrem ringannya di pusat bulan yang mungkin, "100 ribu kali lebih ringan daripada baja, tapi masih sekuat baja." Untuk mencapai pusat atau inti bulan itu, diajukan cara membuat terowongan menembus kerak bulan menggunakan bahan peledak termonuklir.

Tentu saja Pentagon tidak me-nuklir bulan dan menunjukkan ketidaktertarikannya atas proposal itu. Misi NASA yang akan datang, Artemis, berencana mengirim kembali manusia ke satelit Bumi itu untuk pertama kalinya sejak era Apollo berlalu, dengan tujuan utama mengukuhkan keberadaan manusia yang lestari di sana. Merusak bulan dengan ledakan nuklir bisa dipastikan kontras dengan misi Artemis.

Tidak diketahui apakah dokumen DIRD pernah dibuat untuk investasi teknologi maju jangka panjang. Menurut Vice, kebanyakan agenda AATIP bergantung kepada kontrak riset dari sebuah perusahaan swasta Bigelow Aerospace Advanced Space Studies (BAASS). Perusahaan itu--yang dijalankan oleh Robert Bigelow, kawan dekat mendiang Senator Harry Reid yang berada di balik AATIP--pernah mendapat kontrak $10 juta untuk riset tahun pertama dalam AATIP.

Kemenangan Vice dalam gugatannya mendapatkan semua dokumen itu berselang tiga minggu setelah taloid The Sun di Inggris mendapatkan lebih dari 1.500 halaman dokumen berisi catatan pertemuan manusia dengan UFO yang dikumpulkan AATIP. Di dalamnya termasuk dokumen yang melaporkan dugaan efek biologis pada manusia yang bertemu UFO. Laporan itu mencantumkan kelumpuhan, penculikan dan kehamilan yang misterius sebagai efek samping pertemuan itu.


LIVE SCIENCE, VICE, SPACE

Baca juga:
Tanpa Selebrasi, Kapal Induk Super USS Ford Akhirnya Dinyatakan Siap Tempur


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

12 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

12 hari lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

18 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

18 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

19 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

21 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya