Aktivitas Anak Krakatau Menurun dan Arus Mudik Aman, Ini Dasarnya

Jumat, 29 April 2022 15:47 WIB

Foto udara Gunung Anak Krakatau, di perairan Selat Sunda, Kamis 28 April 2022. Aktivitas gunung api itu dilaporkan menurun kembali setelah sempat meningkat hingga ditetapkan status Siaga. (Antara/HO-BNPB)

TEMPO.CO, Bandung - Bertepatan dengan memasuki masa cuti bersama Lebaran, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengabarkan kalau aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda menurun. Dasarnya adalah aktivitas kegempaan, deformasi maupun emisi gas.

“Sudah menurun sejak tanggal 28. Visual sudah kelihatan menurun cuma tinggal asap putih tipis,” kata Kepala PVMBG, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Hendra Gunawan, saat dihubungi pada Jumat, 29 April 2022.

Penurunan aktivitas kegempaan, misalnya, terlihat pada data tremor yang menurun. Sedangkan deformasi relatif kembali datar. Hendra membandingkan saat aktivitas gunung api itu terpantau sangat aktif hingga memicu kenaikan status menjadi Siaga di mana deformasi terukur naik 5 mikro radian.

Hasil pantauan juga menunjukkan emisi gas SO2 relatif menurun dibandingkan pemantauan pada Senin, 25 April 2022. Pada hari itu emisi terukur sempat menembus 14 ribu ton per hari. “Tiga hari yang lalu 5 ribu ton per hari. Sekarang mungkin kurang dari itu, tapi belum dicek,” kata Hendra.

Adapun pengamatan visual dengan inspeksi langsung ke pulau gunung api dilakukan pada Kamis. Pemeriksaan tersebut mendapati asap putih dengan tinggi sekitar 25 meter dari lubang kawah tempat pusat aktivitas erupsi gunung tersebut. “Pendek dan tipis-tipis asapnya,” kata dia.

Advertising
Advertising

Meski begitu, Hendra menambahkan, status Gunung Anak Krakatau masih dipertahankan berada di Level 3 atau Siaga. Evaluasi disebutnya dilakukan dengan memperkuat peralatan dan pemantauan yang dilakukan bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Koordinasi yang tengah dimatangkan dengan BMKG adalah juga untuk kepentingan peringatan dini bahaya sekunder erupsi Gunung Anak Krakatau, yakni tsunami. Hendra mengungkapkan kalau BMKG saat ini tengah memasang peralatan pencatat perubahan muka air laut.

Peralatan itu bisa memberikan peringatan dini apabila erupsi Gunung Anak Krakatau yang dipantau PVMBG bisa sampai menyebabkan tsunami di pesisir. Bencana ini seperti yang terjadi pada 2018 lalu. “Nanti akan mencocokkan dengan data mereka (BMKG). Maka itu ada prosedur operasional standar,” kata Hendra.

Potensi tsunami menurun

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut potensi tsunami dari erupsi Gunung Anak Krakatau menurun seiring dengan aktivitas vulkaniknya yang juga berkurang itu. Dia telah menyampaikan ini dalam konferensi pers 'Kesiapsiagaan Menuju Mudik Aman dan Mudik Sehat' pada Kamis.

Dari hasil pantauan udara pula, dia menambahkan, lokasi penyeberangan Merak - Bakauheni cukup jauh dari sumber erupsi, serta terhalang oleh beberapa pulau. Dwikorita menyatakan, penyeberangan yang sedang ramai oleh arus mudik Lebaran itu relatif aman dari bahaya tsunami, terlebih setelah potensi erupsi melemah.

"Jadi sumber pembangkit-nya sudah lemah, sehingga dapat kami tentukan Insya Allah aman untuk penyeberangan," ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Dwikorita mengingatkan fluktuasi erupsi Gunung Anak Krakatau. "Kami akan segera memberikan update perkembangan apabila ada (gejala) yang membahayakan," ucap Dwikorita.

Baca juga:
Gunung Anak Krakatau Siaga, PVMBG: Daerah Bahaya Jauh dari Jalur Mudik


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

2 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

3 jam lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

8 jam lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

9 jam lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

10 jam lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

11 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

18 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

20 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

21 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

1 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya