Begini RSHS Bandung Antisipasi Kasus Pasien Hepatitis Akut Misterius

Jumat, 13 Mei 2022 08:38 WIB

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Bandung - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyiapkan tim dokter untuk menangani kasus hepatitis akut pada anak. Kasusnya mengemuka di dunia, juga di Indonesia, karena belum diketahui penyebabnya alias masih misterius.

Persiapan dilakukan RSHS Bandung mulai dari ruang isolasi hingga perawatan intensif yang disediakan lengkap dengan prosedur penanganan pasien. Sampai Kamis, 12 Mei 2022, belum ada kasus pasien hepatitis akut misterius tersebut di RSHS Bandung.

Menurut Kepala Divisi Gastrohepatologi Kelompok Staf Medis RSHS Bandung, Dwi Prasetyo, rumah sakit itu telah membentuk tim yang ditindak lanjuti dengan membuat prosedur penanganan mulai dari pasien masuk lewat Instalasi Gawat Darurat. “Timnya multidisiplin seperti spesialis anak, penyakit dalam, dan lain-lain,” katanya lewat keterangan daring pada Rabu 11 Mei 2022.

Pasien yang memenuhi kriteria harus menjalani perawatan dan diisolasi di rumah sakit. Kalau yang berat, terjadi penurunan kesadaran, akan dimasukkan ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Kasus hepatitis akut yang bermunculan belakangan ini di berbagai tempat dialami kalangan anak. Gejalanya menurut Dwi, sepintas seperti hepatitis A, seperti muntah, diare, dan sakit perut. “Tetapi kejadiannya sangat berat hingga bisa menyebabkan kematian,” kata dokter spesialis anak itu.

Advertising
Advertising

Hepatitis A ditularkan lewat saluran cerna dari mulut dan tergolong lebih ringan daripada hepatitis B dan C yang ditularkan lewat produk darah seperti transfusi. Dia membenarkan, sejauh ini penyebab hepatitis akut belum jelas diketahui.

Meskipun pasien terjangkit secara individu, dia mengingatkan soal potensi bahaya penularannya di daerah yang kurang bersih. “Misalnya di lingkungan sekolah atau asrama, daerah padat penduduk, dan tempat kumuh,” ujarnya.

Soal kemungkinan kaitan hepatitis akut ini dengan Covid-19 menurut Dwi masih diteliti. Dia membantah kemungkinan kaitannya dengan vaksin Covid-19. Sedangkan adenovirus yang positif pada mayoritas kasus pasien anak di Eropa, juga belum bisa dipastikan sebagai penyebab.

Baca juga:
Hepatitis Akut Misterius, FKUI Ingatkan Teladan Orang Tua dan Guru


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

7 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

15 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

16 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Anak Berlatih Puasa, Dokter Mengingatkan Peran Orang Tua Memastikan Asupan Nutrisi

11 Maret 2024

Anak Berlatih Puasa, Dokter Mengingatkan Peran Orang Tua Memastikan Asupan Nutrisi

Menurut dokter anak, orang tua tidak memberikan makanan dan minuman berpemanis berlebihan dan makanan cepat saji atau instan saat buka puasa dan sahur

Baca Selengkapnya

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

26 Januari 2024

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

Pakar menyebut sebanyak 42 persen penyebab keracunan makanan di Indonesia pada 2019 adalah akibat cemaran bakteri. Ini yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

RSHS Bandung Lakukan Operasi Transplantasi Ginjal Lagi, setelah Berhenti di 2015

19 Januari 2024

RSHS Bandung Lakukan Operasi Transplantasi Ginjal Lagi, setelah Berhenti di 2015

Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung kembali melakukan operasi transplantasi ginjal.

Baca Selengkapnya

Oyster Mentah Jadi Hidangan Mewah, Ini Plus Minus Mengonsumsi Tiram Itu

16 Januari 2024

Oyster Mentah Jadi Hidangan Mewah, Ini Plus Minus Mengonsumsi Tiram Itu

Oyster merupakan salah satu jenis tiram yang menjadi makanan mewah.

Baca Selengkapnya

Ingin Pergi Liburan, Pahami Kapan Bayi Boleh Dibawa Naik Pesawat Terbang

20 Desember 2023

Ingin Pergi Liburan, Pahami Kapan Bayi Boleh Dibawa Naik Pesawat Terbang

Saran buat yang akan pergi liburan, dokter anak mengatakan bayi minimal harus berusia 48 jam atau dua hari untuk bisa dibawa naik pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

RSHS Bandung Buka Suara Usai Viral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal

16 Desember 2023

RSHS Bandung Buka Suara Usai Viral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal

Seorang warga menuding terjadi malpraktik hingga menewaskan pasien di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung.

Baca Selengkapnya

Kasus Pasien Covid-19 Baru di RSHS Bandung, Sebagian Punya Riwayat Pulang Umroh

13 Desember 2023

Kasus Pasien Covid-19 Baru di RSHS Bandung, Sebagian Punya Riwayat Pulang Umroh

Sebanyak empat pasien di antaranya terjangkit virus Covid-19 jenis Omicron.

Baca Selengkapnya