TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung merawat beberapa orang pasien Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian kasus punya riwayat perjalanan ibadah umroh. “Ada riwayat perjalanan dari Arab Saudi,” kata Ketua Tim Infeksi Khusus RSHS Bandung, Yovita Hartantri, Rabu, 13 Desember 2023.
Dia merinci, pada September dan Oktober masing-masing ada seorang pasien Covid-19 yang dirawat. Kemudian November ada dua orang, dan Desember bertambah seorang pasien Covid-19. Sejauh ini seluruhnya ada lima orang. ”Tapi sekarang sudah pulang, tidak ada lagi pasien Covid-19 yang dirawat,” ujarnya.
Selain itu, ada seorang pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal pada November 2023. Pasien itu seorang lelaki berusia 34 tahun. Menurut Yovita, pasien tersebut memiliki penyakit tuberkulosis atau TB dan diduga juga punya penyakit autoimun, namun belum bisa diinvestigasi lebih lanjut.
“Meninggal karena ada komplikasi lain,” kata dia. Adapun perjalanan dan derajat Covid pada pasien itu dinilai tidak berat. Adanya infeksi tinggi dan bakteri lain yang membuat pasien tidak tertolong.
Sebanyak empat pasien di antaranya terjangkit virus Covid-19 jenis Omicron. Virus Omicron lebih cepat menyebar dibandingkan jenis Delta. Namun tingkat keamanan dan kematian dari virus Omicron lebih rendah daripada varian Delta. Varian Omicron yang berkembang seperti BA.5, EG5, HV1, dan B.2.86. “Varian yang bisa dideteksi di RSHS Bandung paling banyak itu adalah BA.5,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, Iwan Abdul Rachman, mengatakan pasien Covid-19 yang dirawat RSHS Bandung khusus yang berkondisi sedang sampai berat. Saat ini disiapkan enam ranjang bagi pasien Covid-19 di ruang rawat inap Gedung Kemuning yang dilengkapi berbagai peralatan pemantauan dan alat bantu pernapasan.
“Sistem perawatan di rumah sakit mengacu ke sistem fleksibilitas ruangan. Covid mengajarkan kita banyak hal, salah satunya bagaimana kita memodifikasi satu ruangan dan lainnya untuk persiapan kasus-kasus tertentu,” katanya.
Setelah ada peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan di Jakarta, RSHS Bandung mulai membatasi pengunjung. Selain keluarga, mereka diminta untuk tidak mengantar pasien ke dalam rumah sakit. “Kami sudah rapat dengan petugas keamanan untuk memperketat lagi,” ujar Iwan.
Dokter juga mewaspadai dan melakukan pemeriksaan atau screening pada pasien yang mengalami gejala pernapasan berat, mengalami demam, batuk, dan sesak yang sifatnya akut atau mendadak dalam kurun waktu kurang dari sepuluh hari.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.