Lama Umur Kupu-Kupu, Bagaimana Siklus Hidupnya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Senin, 23 Mei 2022 18:29 WIB

Kupu-kupu Monarch atau kupu-kupu raja hinggap pada tanaman di Cagar Alam El Rosario, Meksiko, 11 Februari 2021.REUTERS/Toya Sarno Jordan

TEMPO.CO, Jakarta - Kupu-kupu termasuk dalam ordo Lepidoptera atau serangga bersayap sisik. Kupu-kupu merupakan serangga yang memperkaya keanekaragaman tumbuhan. Serangga itu bisa menjadi petunjuk kondisi lingkungan. Perubahan keragaman kupu-kupu sebagai indikasi perubahan kondisi suatu lingkungan.

Mengutip Coffs Harbour Butterfly House, ada banyak spesies kupu-kupu di dunia. Di Australia misalnya, ada 420 spesies kupu-kupu, tapi tak semuanya asli dari negara itu. Kupu-kupu cenderung berumur pendek. Setiap spesies kupu-kupu memiliki lama waktu kehidupan yang berlainan. Kebanyakan kupu-kupu dewasa hanya hidup sekitar dua pekan.

Siklus hidup kupu-kupu

1. Telur

Mengutip AZ Animals, induk kupu-kupu akan meletakkan telurnya di tumbuhan yang bisa memberikan nutrisi untuk larva saat menetas. Telur biasanya menetas sekitar satu pekan.

2. Ulat

Advertising
Advertising

Fase ulat hidup di tumbuhan untuk makan dan menyimpan nutrisi. Ulat akan berganti kulit berkali-kali semasa pertumbuhan. Beberapa spesies ulat seperti Black Swallowtail berubah signifikan semasa pertumbuhan. Rata-rata, ulat hidup hingga lima pekan.

3. Kepompong

Ulat dewasa memulai fase transisi hidupnya. Beberapa spesies akan membuat kepompong sutra. Sebagian besar lainnya hanya akan menambatkan ke tempat yang aman dan mengeras menjadi kepompong. Pada tahap ini, lamanya bervariasi di antara spesies kupu-kupu yang berbeda. Sebagian bertahan jadi kepompong hanya beberapa pekan saja,

Selama tahap transisi ini, larva di dalam kepompong berkembang. Keseluruhan sel berfungsi untuk mengubah ulat menjadi bentuk dewasa terakhirnya.

4. Kupu-kupu

Setelah kupu-kupu dewasa muncul akan bereproduksimemulai kembali siklus hidupnya dari awal. Itu sebabnya, kupu-kupu dewasa segera berkembang biak untuk bertelur.

Kupu-kupu betina, kemoreseptor di kaki berguna membantu menemukan tanaman inang untuk bertelur. Kemoreseptor ini berada di dasar duri di bagian belakang kaki. Betina juga akan mengayunkan kakinya ke tumbuhan untuk mendeteksi. Kemoreseptor memastikan kupu-kupu betina telah berpijak di tumbuhan inang yang tepat.

Kupu-kupu mengecap menggunakan ujung kakinya, karena terdapat sel saraf kemoreseptor. Mengutip buku Keanekaragaman Kupu-Kupu, struktur anatomi dibedakan menjadi kepala, torak, dan abdomen. Sensor yang dimiliki kupu-kupu, utamanya terdapat dua macam, yaitu sensor sensillae dan sensor kemoreseptor.

KAKAK INDRA PURNAMA

Baca: Mengenal Bintik Mata pada Sayap Kupu-kupu dan Gen Pembentuknya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

11 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

16 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

25 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

2 Februari 2024

Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

Semut api, laron, dan nyamuk serangga yang merespons perubahan cuaca selama musim hujan.

Baca Selengkapnya

Pameran Ommatidia di Galeri Orbital Dago Bandung Hadirkan Aneka Gambar Serangga

1 Februari 2024

Pameran Ommatidia di Galeri Orbital Dago Bandung Hadirkan Aneka Gambar Serangga

Pada pameran ini selain karya-karya di kanvas, Hilman membuat buku seni tanpa cerita berisi gambar-gambar eksplorasi hitam-putih berjudul Innersects.

Baca Selengkapnya

Ada 116 Ribu Jenis Lalat di Dunia, Ini 7 Jenis yang Populer di Indonesia

14 Januari 2024

Ada 116 Ribu Jenis Lalat di Dunia, Ini 7 Jenis yang Populer di Indonesia

Setiap jenis lalat di Indonesia memiliki kebiasaan dan lingkungannya sendiri.

Baca Selengkapnya

Setelah Paris, Korea Selatan Kini Perang Melawan Kutu Busuk

11 November 2023

Setelah Paris, Korea Selatan Kini Perang Melawan Kutu Busuk

Pada Selasa, 7 November 2023, pemerintah Korea Selatan mengumumkan kampanye melawan kutu busuk selama empat pekan. Bandara dan hotel ikut waspada.

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Perubahan Iklim Sebabkan Tumbuhan Punah

22 Oktober 2023

Riset BRIN: Perubahan Iklim Sebabkan Tumbuhan Punah

BRIN menyatakan perubahan iklim yang memicu kenaikan karbon hingga suhu air laut menjadi salah satu faktor punahnya tumbuhan.

Baca Selengkapnya

Jijik Lihat Belatung di Rumah, Lakukan Ini untuk Menyingkirkannya

18 Oktober 2023

Jijik Lihat Belatung di Rumah, Lakukan Ini untuk Menyingkirkannya

Banyak yang merasa jijik bahkan takut melihat belatung yang sering muncul di tempat sampah atau makanan busuk. Simak cara menyingkirkannya.

Baca Selengkapnya