Semakin Tinggi Badan, Semakin Tinggi Risiko Penyakit Saraf, Kulit dan Jantung?

Selasa, 7 Juni 2022 17:43 WIB

Ilustrasi perbandingan tinggi badan anak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki postur tubuh lebih tinggi mungkin meningkatkan risiko mengembangkan penyakit saraf, kulit dan beberapa gangguan jantung. Ini menurut hasil studi terbesar yang pernah dilakukan yang menghubungkan tinggi badan dengan penyakit.

Hasil studi itu, seperti disebutkan dalam laporannya yang dipublikasikan 2 Juni 2022, merekomendasikan tinggi badan sebagai satu faktor risiko yang diprioritaskan pengukurannya dalam skrinning risiko terbesar penyakit tertentu.

Tinggi tubuh saat dewasa ditentukan oleh ribuan varian gen dalam kombinasinya dengan faktor-faktor lingkungan, seperti status sosial ekonomi. Riset sebelumnya telah mencoba memisahkan efeknya yang dari faktor genetika saja, atau memperkirakan tinggi badan seseorang secara genetika, lalu mengaitkan ke sekitar 50 jenis penyakit. Hubungan antara tinggi badan dan banyak jenis penyakit lainnya tak tereksplor.

Terbaru, Sridharan Raghavan dari University of Colorado, AS, dan koleganya telah menganalisis data dari 323.793 eks personel militer Amerika Serikat yang pernah menjadi peserta program riset mengeksplor hubungan antara gen, faktor lingkungan dan penyakit. Raghavan dkk mencermati 3.290 varian gen yang diketahui mempengaruhi tinggi badan dan asosiasinya dengan lebih dari 1000 perlakuan klinis.

Mereka mengkonfirmasi kalau prediksi postur yang semakin tinggi meningkatkan risiko untuk atrium fibrilasi atau gangguan irama jantung dan problem peredaran darah. Mereka juga menemukan kalau memiliki gen badan tinggi juga berasosiasi dengan risiko yang semakin tinggi pula untuk mengembangkan kerusakan saraf serta infeksi kulit atau tulang.

Advertising
Advertising

Tim peneliti itu kemudian mengkonfirmasi kalau risiko-risiko itu memiliki asosiasi yang sama dengan tinggi badan hasil pengukuran aktual, menuntun kepada rekomendasi bahwa mengukur tinggi badan bisa menjadi cara yang cepat dan mudah untuk menentukan risiko kesehatan seseorang. Semakin tinggi tubuh Anda, semakin tinggi risikonya.

"Perkiraan tinggi secara genetik dan tinggi aktual terkorelasi cukup baik," kata Raghavan. "Temuan kami adalah satu langkah pertama menuju assessment risiko penyakit yang potensial."

Tamar Sofer dari Harvard T. H. Chan School of Public Health, berpendapat bahwa implikasi potensial dari studi itu adalah beberapa tes kesehatan untuk individu yang sangat tinggi alias jangkung. Namun, menurutnya, butuh penelitian lanjutan sebelum menggunakannya sebagai acuan dalam praktik klinis.

NEW SCIENTIST, PLOS

Baca juga:
Apple Umumkan iOS 16 Hadir untuk iPhone 8 ke Atas, Apa Saja yang Baru?

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fibrilasi Atrium, Gangguan Irama Jantung yang Dapat Dipicu Konsumsi Air Es

9 hari lalu

Mengenal Fibrilasi Atrium, Gangguan Irama Jantung yang Dapat Dipicu Konsumsi Air Es

Penderita Fibrilasi Atrium, gangguan irama jantung, memiliki peningkatan risiko stroke 500 persen dan peningkatan risiko gagal jantung 300 persen.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

18 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

35 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

36 hari lalu

Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

36 hari lalu

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.

Baca Selengkapnya

Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

37 hari lalu

Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

Jenis penyakit jantung yang paling sering mengakibatkan henti jantung adalah gangguan irama jantung seperti Sindrom Brugada. Bagaimana menanganinya?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

38 hari lalu

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.

Baca Selengkapnya

Studi Terbaru Sebut Hobi Konsumsi Minuman Manis Bisa Memicu Gangguan Irama Jantung

55 hari lalu

Studi Terbaru Sebut Hobi Konsumsi Minuman Manis Bisa Memicu Gangguan Irama Jantung

Minuman ringan yang mengandung gula atau pemanis buatan dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan irama jantung, yakni fibrilasi atrium.

Baca Selengkapnya

Universitas Harvard Dikomplain Diduga Diskriminasi Mahasiswa Muslim

8 Februari 2024

Universitas Harvard Dikomplain Diduga Diskriminasi Mahasiswa Muslim

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat mengusut komplain bahwa Universitas Harvard terlibat dalam diskriminasi mahasiswa muslim pendukung Palestina.

Baca Selengkapnya