Moderna Uji Vaksin Baru Menarget Omicron untuk Booster, Antibodi Melonjak

Sabtu, 11 Juni 2022 17:05 WIB

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Covid-19 terbaru yang dibuat Moderna telah menarget khusus virus corona SARS-CoV-2 subvarian Omicron BA.1--subvarian yang pernah memicu ledakan kasus baru Covid-19 di dunia. Studi uji awalnya memberi hasil peningkatan level antibodi penerimanya hingga delapan kali lipat saat vaksin digunakan melawan infeksi virus tersebut, dibandingkan vaksin Moderna sebelumnya.

Vaksin booster baru dari Moderna ini adalah vaksin Covid-19 pertama yang mengkombinasikan dosis vaksin menarget varian orisinal yang menyebar dari Wuhan, Cina, pada akhir 2019 lalu, dengan dosis yang spesifik menarget varian Omicron.

Dalam uji klinisnya, vaksin terbaru diberikan kepada 437 orang yang sudah pernah menerima dosis penuh Moderna dan sekali booster-nya. Sebulan setelah disuntikkan dosis vaksin yang terbaru, level antibodi penetralisir peserta uji klinis terhadap infeksi Omicron lebih tinggi sekitar delapan kalinya.

"Data yang kami lihat hari ini benar-benar penting karena kami mendapatkan respons antibodi yang benar-benar kuat terhadap Omicron," kata chief medical officer Moderna, Paul Burton, kepada The Guardian Rabu lalu.

Untuk pertama kalinya, Burton menyatakan, bisa benar-benar melihat vaksin booster pemakaian sekali setahun yang potensial. Dia mengatakan, "Kami kami dapat membawa orang-orang ke suatu level tinggi yang mana butuh waktu lama untuk meluruh."

Advertising
Advertising

Apakah peningkatan antibodi ini bisa diterjemahkan ke pengurangan risiko rawat inap atau kematian karena Covid-19 masih belum diketahui. Menurut Stephen Evans dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, pengukuran antibodi itu menyediakan indikasi yang cenderung menerjemahkan ke efek klinis.

"Tapi sebuah unsur ketidakpastian dalam ekstrapolasi hasil ke efektivitas klinis harus, tak terhindarkan, tetap tinggal," katanya.

Apapun jenis vaksinnya, yang penting 3 dosis?

Dalam studi terpisah yang dilakukan tim peneliti di Chinese University of Hong Kong (CUHK) mendapati tiga dosis vaksin Covid-19, apapun jenisnya, adalah yang paling efektif melawan Covid-19. Studi menganalisis 53 hasil studi di sepanjang pandemi, melibatkan total lebih dari 100 juta partisipan dan secara keseluruhan tujuh macam vaksin dalam 24 kombinasi dosis.

Hasil kajian menduga tiga dosis vaksin mRNA, seperti yang diproduksi Pfizer/BioNTech dan Moderna, 96 persen efektif terhadap infeksi Covid-19 yang bergejala ataupun tanpa gejala. Itu berlaku untuk berbagai varian Covid-19.

Sekali booster vaksin mRNA setelah dua dosis vaksin virus vektor adenovirus seperti yang diproduksi AstraZeneca/Oxford atau Johnson & Johnson, terukur 88 persen efektif. Meski efikasi lebih tinggi jika tiga kali vaksin mRNA, tapi tiga dosis vaksin dari jenis yang lain dianggap masih sangat efektif.

Sayangnya, studi yang dipublikasi akhir Mei lalu ini hanya mencakup jenis-jenis vaksin mRNA dan virus vektor adenovirus. Seperti diketahui di Indonesia mayoritas yang digunakan adalah vaksin berbasis virus corona SARS-CoV-2 yang sudah dilemahkan seperti produksi Sinovac.

NEW SCIENTIST, EUREKALERT

Baca juga:
Rekor Jumlah Digit Bilangan Pi Terbaru: 100 Triliun Angka di Belakang Koma

Berita terkait

Dokter Anak Sebut Risiko Menunda Imunisasi

32 hari lalu

Dokter Anak Sebut Risiko Menunda Imunisasi

Dokter anak mengatakan imunisasi merupakan prosedur penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya sehingga tak baik ditunda.

Baca Selengkapnya

Virus Covid-19 Varian JN.1 Menyebar Cepat Hanya Karena Mutasi Satu Gen

39 hari lalu

Virus Covid-19 Varian JN.1 Menyebar Cepat Hanya Karena Mutasi Satu Gen

Mutasi satu gen diduga berada di balik penyebaran cepat varian virus Covid-19 JN.1 di dunia tahun lalu, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog Tegaskan Puluhan 'Bocil' Pasien Gagal Ginjal Bukan Imbas Vaksin Covid-19

49 hari lalu

Epidemiolog Tegaskan Puluhan 'Bocil' Pasien Gagal Ginjal Bukan Imbas Vaksin Covid-19

Gagal ginjal pada anak malahan bisa dipicu oleh infeksi Covid-19 sebagai bentuk efek jangka panjangnya. Bagaimana itu bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

CekFakta #267 AS Terbukti Menggunakan Hoaks Propaganda Anti-vaksin Selama Pandemi Covid-19

5 Juli 2024

CekFakta #267 AS Terbukti Menggunakan Hoaks Propaganda Anti-vaksin Selama Pandemi Covid-19

laporan investigasi Reuters menguak jahatnya operasi militer Amerika Serikat yang sengaja menebar hoaks agar orang-orang tak mau divaksin.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura karena Subvarian KP.1 dan KP.2, Jumlah Pasien Sepekan Naik 2 Kali Lipat

25 Mei 2024

Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura karena Subvarian KP.1 dan KP.2, Jumlah Pasien Sepekan Naik 2 Kali Lipat

Kasus Covid-19 melonjak di Singapura kasus infeksi akibat varian KP.1 dan KP.2 bagian dari keluarga varian FLiRT yang juga merebak di AS.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

15 Mei 2024

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

10 Mei 2024

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

10 Mei 2024

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 Mei 2024

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

8 Mei 2024

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya