Epidemiolog: Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Meledak dalam 2 Minggu jika ...

Sabtu, 11 Juni 2022 23:17 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah dideteksi masuk Indonesia lewat empat kasus pertamanya yang terkonfirmasi di Bali pada pekan ini. Kedua subvarian memiliki mutasi gen L452 seperti yang dimiliki varian Delta--varian Covid-19 yang sejauh ini diketahui infeksinya menyebabkan gejala terberat.

"L452 ini seperti Delta, membuat keduanya terutama Omicron BA.5 mudah sekali menginfeksi orang," kata epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman, dalam keterangan yang dibagikannya, Sabtu 11 Juni 2022.

Mereka yang terinfeksi bukan hanya yang belum pernah divaksin, tapi juga yang sudah divaksinasi hingga dosis lengkap. Ini karena mutasi yang dimilikinya membuat Omicron BA.4 dan BA.5 bisa tak terdeteksi antibodi tubuh bentukan vaksin maupun infeksi alami sebelumnya.

"Bahkan orang yang sudah terinfeksi oleh Omicron BA.1, BA.2 dan BA.3 masih bisa terinfeksi lagi oleh BA.4 atau BA.5 ini," kata Dicky sambil menerangkan “Dengan mutasi gen L425 ini, ia mudah terikat di reseptor ACE2 di banyak sel dalam tubuh dan organ manusia khususnya sel paru."

Menurut Dicky, meski tanpa gejala atau gejalanya ringan saja, laju pertumbuhan jumlah kasus subvarian Omicron yang terbaru ini berada di kisaran 12-13 persen. Dia khawatir kalau tidak ada upaya yang memadai, misalnya tingkat vaksinasi buruk dan PPKM sudah dicabut, jumlah kasusnya di Indonesia diprediksinya bisa dominan dalam dua minggu ke depan.

Advertising
Advertising

"Bisa menyebabkan peningkatan atau gelombang baru," katanya sambil menambahkan, “Masker menjadi penting, juga PPKM level 1 setidaknya masih penting untuk meredam ini.”

3 Negara Laporkan Omicron BA.4 dan BA.5 di Balik Lonjakan Kasus Domestik

Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril juga mengatakan transmisi Omicron BA.4 maupun BA.5 kemungkinan lebih cepat lagi dibandingkan Omicron BA.1 dan BA.2. Dengan gejala infeksinya tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah daripada subvarian Omicron lainnya.

Sudah tiga negara yakni Afrika Selatan, Portugal, dan Cile yang kenaikan kasus baru Covid-19 domestiknya dikaitkan dengan meningkatnya kasus Omicron BA.4 dan BA.5.

Adapun secara global, Syahril menyebutkan, sudah ada 58 negara yang mengirim sampel Omicron BA.4 ke GISAID. Sedangkan untuk Omicron BA.5 sudah datang sebanyak 8.687 sampel dari 63 negara.

Dikatakan Syahril, yang perlu diwaspadai yaitu immune escape. Artinya, imunitas seseorang memiliki kemungkinan tak bisa melindungi dari infeksi subvarian Omicron BA4 dan BA.5.

Baca juga:
Moderna Uji Vaksin Baru sebagai Booster yang Menarget Omicron, Antibodi Langsung Melonjak 8 Kali Lipat

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

41 menit lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

12 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

15 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

15 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

3 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

8 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya