Vaksin Booster Ampuh Cegah Omicron BA.4 dan BA.5? Ini Kata Kapuskes TNI

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 14 Juni 2022 16:11 WIB

Petugas kesehatan TNI memeriksa tekanan darah warga yang akan melakukan vaksinasi Covid-19 di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa, 19 April 2022. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk segera memenuhi vaksin booster sebagai syarat perjalanan. Pekan ini pun disebut sebagai waktu yang tepat untuk menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga itu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI dr. Budiman mengatakan vaksin dosis penguat atau booster menjadi salah satu upaya ampuh untuk mencegah terinfeksi varian terbaru Covid-19, yakni Omicron BA.4 dan BA.5.

"Vaksin booster ini sangat penting dan sangat ampuh untuk menghindari varian baru Covid-19, BA.4 dan BA.5 itu," kata Budiman kepada wartawan di Tower 1 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022.

Budiman menjelaskan vaksinasi merupakan suatu teknik menghindar dari Covid-19 yang lebih ampuh, daripada sekadar menggunakan masker. Melalui vaksinasi, tambahnya, tubuh akan menjadi lebih siap untuk melawan virus.

Dengan demikian, guna mencegah penularan Covid-19, Budiman mengajak masyarakat untuk secara aktif mendukung upaya percepatan vaksinasi booster di lingkungan mereka masing-masing. Wisma Atlet Kemayoran pun mengerahkan sumber daya manusia (SDM) mereka untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster di Indonesia.

"Kami memiliki dua batalion vaksinasi relawan, dengan satu batalion (terdiri atas) 300 orang relawan. Jadi, total 600 orang relawan kami sebar ke daerah-daerah di Jakarta, bahkan sampai ke Jawa Barat dan Banten," jelasnya.

Advertising
Advertising

Adapun kendala yang kini dihadapi pemerintah adalah masih ada masyarakat yang enggan melaksanakan vaksin booster karena merasa mendapatkan dua kali dosis vaksin Covid-19 saja sudah cukup untuk melindungi tubuh.

Bahkan, tambahnya, masyarakat di beberapa daerah masih ada yang takut untuk melakukan vaksinasi karena berbeda dengan kebiasaan mereka.

"Mudah-mudahan kita semua bisa menyadarkan bahwa vaksinasi adalah teknik menghindar paling ampuh," tambahnya.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik atau takut dengan varian terbaru Covid-19. Omicron BA.4 dan BA.5 tersebut, katanya, tidak menimbulkan gejala yang berat. Pemerintah pun sudah memprediksi hal itu akan terjadi, sehingga kesiapan Pemerintah sudah sangat baik.

"Yang penting tetap melakukan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan," imbaunya.

Meskipun Pemerintah telah melonggarkan aturan terkait protokol kesehatan, masyarakat diminta tetap harus waspada dan menjaga diri agar penularan Covid-19 dapat terhenti. "Indonesia merupakan salah satu negara yang berhasil mengendalikan Covid-19 dengan jumlah penduduk yang sangat banyak," ujarnya.

ANTARA

Baca:
Omicron BA.4 dan BA.5 Jadi Variants of Concern di Eropa, Pakar: Waspada Lansia

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

20 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya