Drone Milik Remaja Ukraina Bantu Gagalkan Serangan Rusia ke Kyiv

Senin, 20 Juni 2022 20:09 WIB

Seorang anggota pasukan Ukraina memeriksa kendaraan pengangkut lapis baja (APC) BTR-82 Rusia yang hancur di sebuah desa dekat garis depan, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Wilayah Kyiv, Ukraina 31 Maret 2022. REUTERS/Serhii Nuzhnenko/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Ini adalah sepenggal kisah di awal invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. Seorang remaja Ukraina dan ayahnya memata-matai konvoi Rusia di pinggiran Kyiv menggunakan drone dan meneruskan informasinya kepada militer Ukraina.

Bagi Andriy Pokrasa, remaja berusia 15 tahun itu, kedatangan kekuatan militer penjajah yang mendekati desanya, dan juga ibu kota Kyiv, membuatnya tak bisa tinggal diam. Dia secara spontan menerbangkan sebuah drone dan memotret dari udara. Data yang dihimpun kemudian dikirim ke militer Ukraina dan beberapa menit kemudian menyaksikan persenjataan artileri menghancurkan beberapa kendaraan tempur Rusia.

Andriy dan ayahnya, Stanislav Pokrasa, 41 tahun, sempat melakukan aksinya itu sepanjang seminggu pertama invasi Rusia ke Ukraina. Andriy yang berperan sebagai pilot karena disebut lebih mahir ketimbang sang ayah. Terbukti, drone mampu merekam gambar-gambar pergerakan pasukan Rusia di ruas jalan tol dekat desa Andriy di sebelah barat Kyiv tersebut. Jalan tol itu mengarah ke ibu kota.

"Ini adalah saat-saat paling menakutkan dalam hidup saya," kata Andriy. "Kami memberikan foto dan lokasi yang kemudian koordinatnya dipersempit lagi oleh mereka agar lebih akurat dan dikirim melalui walkie-talkie sehingga bisa dibidik oleh senjata artileri."

Pasangan anak-ayah ini sempat memantau iring-iringan pasukan dan kendaraan militer Rusia selama seminggu penuh. Gambar-gambar kiriman mereka yang kemudian membantu militer Ukraina menentukan lokasi dan menghancurkan bagian dari konvoi itu di pinggiran Kyiv dengan serangan udara.

Advertising
Advertising

Andriy dan ayahnya Stanislav, telah dipuji atas pengintaian udara sukarela itu. Mereka dinilai berkontribusi atas kegagalan pasukan Rusia merebut Kyiv dari utara, yang oleh para ahli militer sebagai 'kekalahan Rusia terbesar sepanjang masa'.

Stanislav dan Andriy tidak yakin berapa banyak target Rusia yang berhasil dihancurkan dengan bantuan mereka. Keduanya menyatakan hanya melihat kehancuran pada konvoi Rusia ketika kemudian menerbangkan kembali drone di atas daerah tersebut. "Ada lebih dari 20 kendaraan militer Rusia yang hancur, di antaranya truk logistik bahan bakar dan tank," kata Stanislav.

Ketika pertempuran meningkat di pinggiran Kyiv, militer Ukraina mendesak Stanislav dan keluarganya untuk meninggalkan desanya--yang akhirnya memang diduduki Rusia. Dan karena semua pria dewasa hingga yang berusia 60 tahun diperintahkan untuk tinggal di Ukraina, Stanislav tidak dapat bergabung dengan istri dan putranya itu menyingkir ke Polandia.

Tapi mereka kembali ke Ukraina beberapa minggu yang lalu ketika Andriy telah menyelesaikan tahun ajaran sekolahnya.

NEWS.SKY, POPULAR MECHANICS

Baca juga:
Amerika Lumpuhkan Jaringan Botnet dari Rusia yang Meretas Jutaan Perangkat di Dunia

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

7 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

12 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

14 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

19 jam lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

22 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

22 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

2 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya