70 Peneliti Indonesia Pergi ke Jerman Hadiri Pertemuan Ilmiah

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Rabu, 6 Juli 2022 22:26 WIB

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor IPB University Arif Satria bersama 70 peneliti Indonesia berangkat ke Jerman untuk menghadiri pertemuan sains tahunan (Science Retreat) konsorsium riset CRC990-EFForTS yang didanai oleh German Research Foundation (DFG), organisasi pendanaan penelitian Jerman. Dilansir dari laman resmi IPB pada Rabu, 6 Juli 2022, seluruh biaya perjalanan ditanggung oleh pihak Jerman.

Delegasi konsorsium Indonesia tersebut berasal dari IPB University, Universitas Tadulako (Untad), Universitas Jambi (Unja) Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Perdagangan.

Selain itu juga hadir perwakilan dari pihak swasta PT REKI, PT Humusindo, dan PT SBU. Pertemuan tersebut juga dihadiri Wakil Duta Besar KBRI Berlin, Yul Edison dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nizam, serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan Berlin, Ardi Marwan.

Konsorsium CRC990- EFForTS merupakan kerja sama dua negara antara mitra konsorsium di Indonesia (IPB University, Universitas Jambi dan Universitas Tadulako) dengan Georg – August University of Goettingen (Germany) dalam menyelengarakan riset dasar (basic science). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang dinamika fungsi-fungsi ekologi, sosial ekonomi sistem transformasi hutan.

Output penelitian difokuskan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dasar tentang dinamika ekologi dan sosial ekonomi sistem transformasi penggunaan lahan di dataran rendah di Jambi yaitu hutan, hutan karet, kebun karet dan kebun sawit.

Advertising
Advertising

Dalam sambutan pembukaan pertemuan, Rektor IPB Arif menyampaikan perspektif dari pihak Indonesia pasca CRC990-EFForTS pentingnya kolaborasi transdisiplin untuk dijadikan pendekatan utama bagi usulan topik riset baru ke depan yang akan tetap mengambil tema pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan.

Baca juga: Calon Robot Bulan Buatan Jerman Diuji di Gunung Api Etna

Berita terkait

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

4 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

19 jam lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

19 jam lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

21 jam lalu

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.

Baca Selengkapnya

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

1 hari lalu

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

Aastronom BRIN menyebut fenomena adanya bintang jatuh di Yogyakarta dan sekitarnya itu sebagai meteor sporadis.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

1 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

2 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

3 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya