Gelombang Pasang Amuk Pantai Selatan Yogyakarta, Begini Proses Gelombang Pasang

Minggu, 17 Juli 2022 23:30 WIB

Pantai Depok, Kabupaten Bantul, setelah diterjang gelombang pasang Sabtu, 16 Juli 2022. (Dok. SAR Bantul)

TEMPO.CO, Yogyakarta -Gelombang pasang amuk pantai selatan Yogyakarta pada Sabtu pagi, 16 Juli 2022 kemarin. Sejumlah titik yang terdampak antara lain pantai di wilayah Kabupaten Bantul dan Gunungkidul.

Lalu, bagaimana proses terjadinya gelombang pasang ini?

Koordinator Search and Rescue (SAR) Satlinmas III Bantul, Muhammad Arief Nugraha mengatakan, di Bantul, dampak gelombang pasang terparah di pusat wisatawan biasa menikmati kuliner hasil laut Pantai Depok. Sedangkan di Kabupaten Gunungkidul gelombang pasang menerjang wilayah Pantai Pulang Sawal atau Pantai Indrayanti, Pantai Baron dan Pantai Drini, yang merupakan titik favorit wisatawan.

“Untuk di Pantai Depok, Yogyakarta, gelombang pasang yang memicu abrasi telah menyebabkan sekitar enam lapak semi permanen di pinggir pantai rusak,” kata Arief Nugraha.

Dikutip dari laman bpbd.cianjurkab.go.id, gelombang pasang merupakan gelombang air laut yang melebihi batas normal. Kondisi ini dapat menimbulkan bahaya, baik di lautan, maupun di darat terutama daerah pinggir pantai. Gelombang pasang umumnya terjadi karena adanya angin kencang atau topan, perubahan cuaca yang amat cepat, dan karena pengaruh gravitasi bulan atau bumi. Kecepatan gelombang pasang sendiri sekitar 10 hingga 100 kilometer per jam.

Advertising
Advertising

Melansir dari laman usgs.gov, meski sama-sama gelombang laut, tsunami dan gelombang pasang adalah dua fenomena yang berbeda dan tidak berhubungan. Gelombang pasang adalah gelombang air dangkal yang disebabkan fenomena pasang dan dorongan angin. Sementara Tsunami adalah gelombang laut yang dipicu oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, serta tanah longsor yang terjadi di dekat atau di bawah laut.

Di laut, gelombang pasang sangat berbahaya bagi kapal-kapal. Bahkan gelombang ini dapat menenggelamkan kapal-kapal yang sedang berlayar.

Sementara jika terjadi di pesisir, akan menyebabkan kerusakan berat, tergantung kecepatan dan kedalaman ombak. Gelombang pasang juga menyebabkan abrasi atau pengikisan pantai. Indonesia sebagai wilayah dengan banyak pantai, bencana gelombang pasang harus selalu diwaspadai. Kriterianya adalah adanya angin kencang, badai di tengah laut, dan perubahan cuaca yang tiba-tiba menjadi gelap.

Menukil dari laman pusdik.kkp.go.id, normalnya ketinggian pasang yang paling umum atau disebut juga tidal range yaitu rata-rata berkisar antara 1 hingga 3 meter. Perbedaan tinggi pasang naik dan pasang surut tak sama di laut terbuka dengan di laut berselat atau pada pantai berteluk.

Pada laut terbuka, perbedaannya hanya sekitar satu meter, sedangkan pada pantai yang berteluk di muara­muara sungai atau pada selat-selat yang sempit perbedaan itu bisa mencapai antara 10 hingga 18 meter.

Pasang tertinggi ada di teluk Fundy, Kanada, air naik hingga sekitar 20 meter. Sementara yang terendah di pulau Tahiti, Samudera Pasifik dengan kisaran hanya 0,3 meter.

Bahkan di Laut Tengah, pasang hanya naik di kisaran 10 hingga 15 sentimeter. Di perairan Indonesia, misalnya di Tanjung Priok, kisaran air pasang naik hanya 1 meter, di Ambon sekitar 2 meter, Bagan Siapi-api di Riau sekitar 4 meter, sedangkan yang tertinggi terjadi di muara sungai Digul mencapai antara 7 hingga 8 meter.

Dilansir dari laman pusatkrisis.kemkes.go.id, adapun kiat penanganan bencana gelombang pasang yaitu pemberitahuan dini kepada masyarakat dari hasil prakiraan cuaca melalui radio maupun alat komunikasi.

Bila sedang berlayar di tengah laut, usahakan menghindari daerah laut yang sedang dilanda cuaca buruk. Membuat atau merencanakan pengungsian apabila terjadi gelombang pasang di pinggir pantai. Membuat infrastruktur pemecah ombak untuk mengurangi energi gelombang yang datang terutama di daerah pantai bergelombang besar. Serta tetap tenang jika terjadi gelombang pasang di tengah laut maupun di pinggir pantai.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Gelombang Pasang Masih Ancam Pantai Selatan Yogyakarta

Berita terkait

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

30 menit lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

8 jam lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

9 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

11 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

3 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya