Daftar 6 Hewan Langka Khas Indonesia di Ambang Kepunahan

Reporter

Idris Boufakar

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 5 Agustus 2022 20:50 WIB

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara bekerja sama dengan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat melepasliarkan Harimau Surya Manggala (jantan) di Zona Inti TNKS, Selasa 7 Juni 2022 . (ANTARA/HO)

TEMPO.CO, Jakarta -Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dan kaya akan flora dan fauna, namun tak sedikit kekayaan fauna atau hewan langka yang khas negeri ini yang terancam punah.

Kepunahan para hewan langka disebabkan faktor alamiah maupun dipengaruhi oleh ulah manusia. Antara lain karena hilangnya habitat hewan tersebut, perburuan liar dan perdagangan liar.

6 Hewan Langka di Ambang Kepunahan

Ragam satwa dilindungi tersebut tersebar di beberapa daerah. Berikut 6 hewan langka khas Indonesia di ambang kepunahan:

1. Komodo

Komodo merupakan spesies kadal terbesar yang ada di Indonesia. Dilansir Encyclopaedia Britannica, Komodo atau disebut Varanus Komodoensis terdapat di Pulai Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dikutip situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK), Taman Nasional Komodo merupakan habitat satwa Komodo yang merupakan kadal terbesar di dunia dan endemik di Indonesia.

Berdasarkan hasil monitoring populasi Komodo oleh Balai Taman Nasional Komodo dan Komodo survival Program (KSP) selama lima tahun terakhir berfluktuasi dengan tren relatif stabil antara 2.400 hingga 3.000 ekor.

Komodo termasuk hewan langka yang terancam punah. Komodo juga salah satu hewan yang dilindungi. Untuk melindungi dibuat Taman Nasional yang bertujuan kelestarian Komodo.

Komodo termasuk anggota biawal Varanidea dan Klad Toxicofera. Komodo tumbuh dengan panjang hingga 3 meter (10 kaki), untuk berat sekitar 135 kilogram.

2. Orang Utan

Dikutip National Geographic, orang utan merupakan hewan endemik asal Kalimantan dan Sumatera. Saat ini, hewan berordo primata sudah mulai langka. Bagi yang ingin melihat bisa datang ke Taman Nasional Tanjung Puting, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Di sana bisa bisa ditemui orang utan yang mulai langka ini. Di sana juga menjadi habitat dari sembilan spesies primata lainnya.

Viral Orangutan Terjebak di Jembatan Kalteng Digiring Balik ke Habitatnya

Orang utan adalah satwa asli Indonesia. Orang utan Sumatera (Pongo abelii) adalah jenis orang utan yang paling terancam di antara dua spesies orangutan yang ada di Indonesia.

Spesies tersebut saat ini hanya bisa ditemukan di provinsi-provinsi bagian utara dan tengah Sumatera ini kehilangan habitat alaminya dengan cepat karena pembukaan hutan untuk perkebunan dan pemukiman serta pembalakan liar.

3. Harimau Sumatera

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini.Harimau Sumatera termasuk juga dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dan dilindungi.

Populasi sekarang tidak lebih dari 400 ekor. Indonesia pada awalnya hanya memiliki tiga spesies.
Tapi saat ini dua harimau telah dinyatakan punah, yakni Harimau Bali pada 1940 an dan Harimau Jawa pada 1980 an, saat ini tinggal Harimau Sumatera yang popupulasinya tidak begitu banyak.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara akan melepasliarkan dua ekor Harimau Sumatera asal sanctuary ke lokasi di dalam Zona Inti Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi. Pada 31 Mei 2022, pelepasliaran seekor harimau ke lokasi yang sama melibatkan alat transportasi helikopter karena akses yang sulit. (ANTARA/HO)

Mereka kehilangan habitat karena tingginya laju deforestasi dan terancam oleh perdagangan ilegal di mana bagian-bagian tubuhnya diperjualbelikan dengan harga tinggi.

Untuk melestarikan dan upaya konservasi dibangun Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera untuk merehabilitasi kembali Harimau Sumatera.

4. Gajah Sumatera

Dikutip situs World Wide Fund for Nature (WWF), Gajah Sumatera merupakan spesies payung bagi habitatnya dan mewakili keragaman hayati di dalam ekosistem yang kompleks.

Gajah Sumatera mempunyai tinggi badan sekitar 1,7 meter hingga 2,6 meter. Saat ini populasi semakin menurun seiring tingginya laju kehilangan hutan Sumatera.

Gajah Sumatera saat ini berada dalam status...

Berita terkait

Hakim Vonis Bebas Nyoman Sukena Pemelihara Landak Jawa dan Pulihkan Martabatnya

1 hari lalu

Hakim Vonis Bebas Nyoman Sukena Pemelihara Landak Jawa dan Pulihkan Martabatnya

Nyoman Sukena, pemelihara empat ekor Landak Jawa, divonis bebas setelah didakwa melanggar UU tentang Konservasi

Baca Selengkapnya

Satwa Langka Landak Jawa Ditemukan di Jalanan Kota Bandung, Pusdi Komunikasi Lingkungan Unpad Serahkan Ke BKSDA

1 hari lalu

Satwa Langka Landak Jawa Ditemukan di Jalanan Kota Bandung, Pusdi Komunikasi Lingkungan Unpad Serahkan Ke BKSDA

Seekor landak ditemukan di Kota Bandung kemudian diserahkan kepada pusdi studi komunikasi lingkungan Unpad dan diserahkan kepada BKSDA Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Davina Veronica Minta Aturan Perlindungan Satwa Liar Tidak Tebang Pilih, Soroti Perilaku Pesohor dan Pejabat

2 hari lalu

Davina Veronica Minta Aturan Perlindungan Satwa Liar Tidak Tebang Pilih, Soroti Perilaku Pesohor dan Pejabat

Aktivis pencinta satwa Davina Veronica meminta penerapan aturan perlindungan satwa liar berlaku untuk semua kalangan dan tidak tebang pilih.

Baca Selengkapnya

Dahulu Pernah Pelihara Berbagai Jenis Burung Dilindungi, Zulhas Ungkap Peliharaannya Kini Sisa 3 Ekor

4 hari lalu

Dahulu Pernah Pelihara Berbagai Jenis Burung Dilindungi, Zulhas Ungkap Peliharaannya Kini Sisa 3 Ekor

Zulhas mengungkapkan kondisi terkini satwa perliharaannya yang ada di vila Farras Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Kasus Landak Jawa Nyoman Sukena, Pakar Hukum: Penegakkan Hukum Perlu Ruang Bijaksana

6 hari lalu

Kasus Landak Jawa Nyoman Sukena, Pakar Hukum: Penegakkan Hukum Perlu Ruang Bijaksana

I Nyoman Sukena, 38 tahun, warga Bali dituntut bebas dalam kasus kepemilikan landak Jawa, salah satu satwa dilindungi tanpa izin

Baca Selengkapnya

Kasus Landak Jawa, Kajati Bali Ungkap Pertimbangan Tuntut Bebas Nyoman Sukena

7 hari lalu

Kasus Landak Jawa, Kajati Bali Ungkap Pertimbangan Tuntut Bebas Nyoman Sukena

Kepala Kejati Bali, Ketut Sumedana, mengungkapkan alasan pihaknya menuntut bebas pemelihara landak Jawa, Nyoman Sukena.

Baca Selengkapnya

Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena yang Pelihara Landak Jawa

7 hari lalu

Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena yang Pelihara Landak Jawa

JPU Kejati Bali menuntut bebas terdakwa I Nyoman Sukena, warga Badung, yang memelihara satwa dilindungi, Landak Jawa

Baca Selengkapnya

Berkaca dari Kasus Nyoman Sukena, Kenapa Landak Jawa Kategori Satwa Dilindungi?

9 hari lalu

Berkaca dari Kasus Nyoman Sukena, Kenapa Landak Jawa Kategori Satwa Dilindungi?

Nyomanb Sukena terancam dbui 5 tahun akibat pelihara 4 landak Jawa. Kenapa hewan ini termasuk satwa dilindungi?

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Bali Mengaku Prihatin Terhadap Kasus Nyoman Sukena, Akan Berikan Bantuan Hukum?

9 hari lalu

Pj Gubernur Bali Mengaku Prihatin Terhadap Kasus Nyoman Sukena, Akan Berikan Bantuan Hukum?

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengaku mengikuti perkembangan kasus Nyoman Sukena yang terancam 5 tahun penjara akibat pelihara landak Jawa

Baca Selengkapnya

Akibat Pelihara Landak Jawa, Nyoman Sukena Terancam 5 Tahun Penjara

9 hari lalu

Akibat Pelihara Landak Jawa, Nyoman Sukena Terancam 5 Tahun Penjara

I Nyoman Sukena asal Desa Bongkasa Pertiwi, Kabupaten Badung, Bali terancam hukuman 5 tahun penjara karena memelihara 4 ekor landak Jawa langka.

Baca Selengkapnya