Three Pasang BTS Ramah Lingkungan

Reporter

Editor

Rabu, 25 Februari 2009 17:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Operator GSM, Three, mulai memasang perangkat ramah lingkungan pada jaringannya. Diawali dengan perangkat generator set (genset) alias pembangkit listrik untuk Base Transceiver System (BTS) yang beroperasi dengan bahan bakar hidrogen.

Chief technology officer Hutchinson CP Pelecom Indonesia, Benoit Hanssen, mengatakan saat ini sudah ada 10 BTS yang didukung dengan sel bahan bakar hidrogen. "Sampai akhir tahun ini target jangka menengah kami adalah mengurangi penggunaan genset di BTS sampai 50 persen dan menggantinya dengan hidrogen," ujar Benoit di kantornya di kawasan Menara Mulia, Jakarta, pada hari ini.

Genset biasa digunakan jika aliran listrik dari PLN mati. Selain genset BTS juga didukung dengan baterai sebagai cadangan listrik yang bertahan selama satu atau dua jam.

Persoalannya, menurut Benoit, genset berbahan bakar fosil menghasilkan polusi. Selain polusi suara, genset juga menghasilkan gas beracun karbondioksida (CO2).

Benoit menjelaskan sel bahan bakar hidrogen menggunakan hidrogen tabung sebagai bahan bakar. Proses kimia akan menangkap oksigen dari udara dan menggabungkannya sehingga tercipta air untuk menghasilkan listrik. "Limbahnya air murni seperti yang anda beli di apotik-apotik. Anda bisa langsung meminumnya karena itu air bersih," ujar Benoit. Selain itu, bahan bakar sel hidrogen tak berisik.

Dalam jangka panjang sistem ini juga sangat efisien dalam mengurangi biaya operasional dan modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Pasalnya, tidak seperti genset yang harus dikunjungi setiap dua minggu atau sebulan sekali, hidrogen tidak membutuhkan perawatan yang rumit.

"Biaya perawatannya 10 kali lebih rendah dibanding biaya perawatan genset, meski harga mesinnya masih lebih mahal. Tetapi dalam jangka panjang tetap lebih efisien apalagi harga teknologi nanti akan semakin turun," ujar Benoit.

Bahkan, imbuhnya, perusahaan sudah bisa mencapai BEP atau break even poin dalam jangka waktu tiga atau empat tahun dengan mesin ini.

Selain sel bahan bakar hidrogen, Three juga sedang mengembangkan alternatif pengganti energi listrik lainnya yaitu sel matahari. Hanya saja jika hidrogen digunakan untuk back-up listrik, sel matahari akan digunakan di daerah yang sama sekali tidak didukung listrik.

KARTIKA CANDRA

Berita terkait

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

9 Mei 2017

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangile menyatakan Indonesia perlu investasi pengembangan teknologi informasi kebencanaan.

Baca Selengkapnya

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

6 April 2017

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut yang menghubungkan Singapura ke Perth dan Sydney di Australia dengan cabang Jakarta.

Baca Selengkapnya

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

19 Februari 2017

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

Sepulang dari Amerika Serikat, ITS akan menindaklanjutinya dengan melakukan kerja sama kongkrit.

Baca Selengkapnya

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

1 Februari 2017

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

Pengusaha Silicon Valley memfasilitasi perusahaan AS membuat
anak perusahaan dan memindahkan karyawan ke Vancouver, Kanada.

Baca Selengkapnya

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

18 Januari 2017

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

Pemimpin IT lebih pilih komputasi hybrid untuk perusahaannya bertransformasi digital

Baca Selengkapnya

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

18 Januari 2017

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

Permintaan akan pendekatan hybrid yang lebih terintegrasi semakin
menguat.

Baca Selengkapnya

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

16 November 2016

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Inggris adalah salah satu pasar terbesar Google.

Baca Selengkapnya

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

31 Oktober 2016

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

NTT Communications Corporation (NTT Com), anak perusahaan solusi TIK dan komunikasi internasional NTT (NYSE:NTT) Group, meluncurkan APG.

Baca Selengkapnya

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

23 Agustus 2016

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

Sistem ini memudahkan pengoperasian perangkat pintar dalam kondisi sulit, seperti bencana atau perang.

Baca Selengkapnya

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

30 Juni 2016

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

Kabel bawah laut Jepang-AS memiliki koneksi 10 juta kali lebih cepat dari kabel standar saat ini.

Baca Selengkapnya