Pasien Positif Cacar Monyet di Jakarta, Kemenkes Tambah 10 Laboratorium

Sabtu, 20 Agustus 2022 22:39 WIB

Monkeypox atau Cacar Monyet. Sumber: Face2Face Africa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepastian adanya warga yang menderita cacar monyet di Jakarta membuat Kementerian Kesehatan meningkatkan kewaspadaan dengan menambah laboratorium untuk pemeriksaan PCR. Sebelumnya, untuk pemeriksaan hanya dilakukan di dua tempat di Indonesia, yaitu di laboratorium rujukan nasional BKPK Kemenkes dan di laboratorium IPB.

“Sekarang dalam proses ditambah 10 laboratorium yang ditingkatkan untuk pemeriksaan PCR,” kata Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril saat konferensi pers virtual Kemenkes, 20 Agustus 2022. Pertambahan itu sesuai dengan jumlah pintu masuk yang diharapkan menjadi kewaspadaan.

Syahril menambahkan ada beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan tes PCR. Kemenkes juga sudah menyiapkan 1.200 reagen. “Karena ini khusus pemeriksaannya ya. Itu diberikan manakala ada kecurigaan dan bisa dilakukan di beberapa provinsi tanpa dikirim ke Jakarta,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan cara mendeteksi cacar monyet melalui PCR, usapan atau swab, pada ruam-ruam atau pada lesi-lesi cacar yang ada pada tubuh pasien yang dicurigai. Secara global, untuk sementara WHO belum memberikan rekomendasi untuk melakukan vaksinasi massal.

Pasien Positif Pertama

Advertising
Advertising

Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi satu pasien pertama cacar monyet di Indonesia pada hari Sabtu. Syahril mengatakan pasien tersebut dinyatakan positif setelah hasil pemeriksaan PCR keluar Jumat malam. “Pasien terkonfirmasi pertama cacar monyet di Indonesia adalah laki-laki berusia 27 tahun yang berasal dari Jakarta.” kata Syahril.

Pasien terkonfirmasi positif setelah dilakukan tes PCR dua hari sebelumnya dan memang baru saja berpergian dari luar negeri.

Ia adalah satu dari 23 pasien yang dites cacar monyet oleh Kemenkes. 22 suspek lain dinyatakan negatif. Pasien positif tersebut mengalami gejala pada 14 Agustus 2022. Beberapa gejala yang dialami, antara lain demam, pembesaran pada kelenjar limfe, kemudian ruam di muka, telapak tangan, kali, dan sebagian alat kelamin. “Pasien saat ini dalam keadaan baik, artinya tidak ada sakit berat,” kata Syahril.

Secara global, pada tanggal 6 Mei 2022 Inggris melaporkan monkeypox pertama kali. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lalu mengumumkan cacar monyet sebagai kedaruratan kesehatan global pada 23 Juli. Hingga saat ini ada 86 negara yang melaporkan kasus cacar monyet dengan total 39.708 dan 400 kematian.

Kemenkes juga meminta peningkatan kewaspadaan dengan seluruh maskapai penerbangan dan perjalanan laut untuk ikut kewaspadaan apabila ada penumpangnya yang memiliki gejala seperti cacar monyet.

Baca:
Pasien Cacar Monyet di Jakarta, Vaksin mulai Disiapkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

3 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

8 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya