Sampel 2 Juta Data SIM Card Diduga Bocor dari Kominfo, Apakah ada Nomor Anda?

Senin, 5 September 2022 15:31 WIB

Tangkapan layar jual beli data 1,3 miliar kartu SIM telepon Indonesia. FOTO/Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Teguh Aprianto, konsultan keamanan siber Periksa Data dan pendiri Ethical Hacker Indonesia, menyebut dugaan data bocor dari Kominfo berupa 1,3 miliar SIM Card telepon Indonesia berasal dari data registrasi nomor ponsel. Dia membuka kesempatan memeriksa menggunakan sebuah tautan yang diberikan pada akun twitternya.

Seperti diketahui, pemilik akun Bjorka yang menjual data itu membagikan sampel gratis sebanyak 2 juta data di antaranya. Seluruh 1,3 miliar data dibanderolnya seharga 50 ribu dolar AS atau setara Rp 746 juta. Pada tangkapan layar penjualan data yang dilakukannya tertera logo Kementerian Kominfo.

"Untuk memeriksa apakah data pribadi kamu termasuk di 2 juta sampel yg dibagikan gratis tersebut, silakan periksa melalui https://periksadata.com/simcardkominfo/,” cuit Teguh pada 1 September 2022. Periksa Data menjanjikan tidak menyimpan data nomor HP yang diuji dan diinput.

Setelah input data nomor ponsel, akan ke luar 2 opsi jawaban. Anggaplah nomor yang dimasukkan tidak termasuk 2 juta sampel data, jawaban yang ke luar dari pemeriksaan juga bukan kabar gembira.

Bunyinya: Wah, selamat. Data kamu tidak termasuk di dalam sampel yang diberikan oleh pelaku sebanyak 2 juta data. Tapi, kemungkinan data kamu ikut bocor bersamaan dengan 1,3 miliar data registrasi nomor HP lainnya.

Advertising
Advertising

Jawaban itu dilengkapi sebuah emoji tersenyum dan memperlihatkan jempol. Hingga artikel ini dibuat, Teguh belum memberikan keterangan tambahan perihal metode yang digunakan Periksa Data untuk bisa melakukan pengecekan tersebut.

Lalu, jika nomor yang dimasukkan ternyata termasuk dalam data sampel gratis, akan ke luar jawaban seperti ini, 'Yah, data kamu bocor : Sayangnya, nomor HP kamu xxxxxxx yang didaftarkan menggunakan NIK xxxxxx termasuk di dalam sampel yang diberikan oleh pelaku sebanyak 2 juta data. Data kamu yang bocor diantaranya adalah NIK, No. HP, provider yang kamu gunakan dan tanggal melakukan registrasi."

Jawaban yang ini diberikan dengan latar belakang merah ditambah emoticon berwajah sedih.

Pada hari dugaan kebocoran data itu diketahui, Kementerian Kominfo sudah membantah pernah memiliki data itu meski Menteri Kominfo Johnny G. Plate kemudian menginstruksikan adanya audit untuk lebih memastikannya. Terkini, Kominfo telah menggelar rapat koordinasi untuk investigasi melibatkan seluruh operator seluler hingga Direktorat Tindak Pidana Siber Polri.

Baca juga:
Menjajal Flagship Samsung Galaxy Z Fold4: Multitasking, Kamera, dan Layar Lipatnya



Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

1 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

1 hari lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

1 hari lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

1 hari lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

5 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

5 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

7 hari lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

8 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

12 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya