Terima Pengembalian Ribuan Kardus, Sayurbox Sebut Telah Selamatkan 17 Pohon

Selasa, 27 September 2022 15:45 WIB

Amanda Susanti, Co-Founder dan CEO Sayurbox, saat turun langsung mengantarkan pesanan pelanggan dan mengajak terlibat program pengembalian kardus agar tidak menjadi limbah rumah tangga. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Sayurbox menyatakan telah menerima pengembalian lebih dari 4 ribu lembar kardus dari para pelanggannya sejak Agustus lalu. Saat itu startup teknologi pertanian (agritech) yang menghubungkan konsumen dengan produk segar langsung dari petani ini meresmikan gerakan cinta lingkungan: mengembalikan kemasan kardus Sayurbox untuk didaur ulang atau dipakai kembali.

Sebanyak 4 ribu kardus itu disebutkan setara dengan menyelamatkan 17 pohon. "Sayurbox berterima kasih atas respon positif dari pelanggan selama ini serta mendorong lebih banyak pelanggan untuk mengikuti program pengembalian kardus," kata Amanda Susanti, Co-Founder dan CEO Sayurbox, dalam keterangan tertulis yang dibagikan, Senin 26 September 2022.

Menurut Amanda, program pengembalian kardus merupakan langkah awal Sayurbox dalam gerakan cinta lingkungan. Lainnya yang sedang diuji coba dilakukan adalah mengurangi penggunaan kemasan dalam (inner packaging) dalam bentuk apapun seperti kertas, plastik, ice gel, alumunium foil dan sebagainya. Ataupun kerja sama dengan institusi lain untuk program manajemen sampah makanan.

"Sebagai perusahaan teknologi yang bergerak di sektor agrikultur, kami sangat memberikan perhatian kepada dampak terhadap lingkungan," kata dia sambil mengungkap turun langsung mengajak konsumen berpartisipasi mengembalikan kardus kemasan belanja. "Program pengembalian kardus ini bertujuan mengurangi limbah, khususnya limbah rumah tangga dengan mengembalikan kemasan kardus Sayurbox yang sudah tidak terpakai," tuturnya lagi.

Advertising
Advertising

Amanda Susanti, Co-Founder dan CEO Sayurbox, saat turun langsung mengantarkan pesanan pelanggan dan mengajak terlibat program pengembalian kardus agar tidak menjadi limbah rumah tangga. Istimewa

Mengenai program ini, proses pengembalian kardus bisa langsung dilakukan melalui mitra pengemudi Sayurbox saat pengantaran pesanan. Ini bisa dilakukan tanpa sebelumnya melakukan konfirmasi pada aplikasi--di opsi pengembalian kardus ketika melakukan check out belanjaan di aplikasi Sayurbox. Kardus yang telah rusak pun tetap dapat dikembalikan untuk dilakukan proses daur ulang.

"Tentunya pelanggan kami tetap mendapatkan kemasan dalam keadaan bersih dan berkualitas karena kemasan yang dikembalikan nantinya akan kami seleksi
secara ketat dan melalui proses pembersihan yang baik guna menjaga kebersihan kemasan,” kata Amanda.

Menurut Amanda, program pengembalian kardus sementara berlaku untuk area layanan Sayurbox Jabodetabek, dan akan segera menyusul untuk wilayah Surabaya dan Bali.

Baca juga:
Uji Lab ITB: Aditif Non-metal Tambah Performa Mesin, BBM Lebih Hemat


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

4 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

5 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

5 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

5 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

7 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

8 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

10 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya