Korban 99 Anak, Pakar Sebut Gangguan Ginjal Masuk KLB dan Tak Berpotensi Pandemi

Reporter

magang_merdeka

Editor

Erwin Prima

Rabu, 19 Oktober 2022 15:35 WIB

Ilustrasi ginjal. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyebut setidaknya 206 anak mengidap gangguan ginjal akut progresif atipikal atau Acute Kidney Injury (AKI). Dari jumlah tersebut, jumlah kematian mencapai 99 anak, di mana angka kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65 persen.

Banyak kekhawatiran muncul di tengah masyarakat, termasuk ketakutan tentang probabilitas adanya pandemi dari kasus gagal ginjal misterius yang pada bulan September lalu angkanya melonjak drastis hingga 81 kasus .

Dicky Budiman, Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, menegaskan bahwa hingga saat ini berdasarkan bukti yang terkumpul menunjukkan bahwa gangguan ginjal misterius ini tidak memiliki potensi pandemi. “Potensi menjadi pandemi itu tidak ada,” ucapnya.

Dalam penjelasannya, kasus gagal ginjal misterius ini masuk kategori outbreak atau Kejadian Luar Biasa (KLB) karena memenuhi kriteria kejadian yang baru ditemui saat ini atau kejadian yang sebelumnya sudah ada, namun tiba-tiba terjadi peningkatan. “Tentunya keadaan seperti ini gagal ginjal akut, memenuhi kriteria outbreak atau kejadian luar biasa,” kata Dicky.

Ia menambahkan bahwa kasus ini tergolong berbahaya karena peningkatan kasus yang tiba-tiba terjadi dan penyebab yang belum diketahui hingga saat ini. “Ini tentu berbahaya, selama belum diketahui penyebab pastinya, artinya bisa hiden atau silent di masyarakat terjadi,” ujarnya.

Hal lainnya yang juga dipersoalkan adalah kasus yang terjadi bisa saja lebih banyak daripada yang dilaporkan. Menurut Dicky, hal tersebut memungkinkan karena Indonesia yang juga terdiri dari pulau-pulau kecil. “Saya bicara dengan sejawat saya di pulau-pulau kecil. Ada banyak kasusnya dan itu tidak terdeteksi, ini yang harus disadari dalam konteks negara sebesar Indonesia.”

ZAHRANI JATI HIDAYAH

Baca:
Balita Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di Yogya Bertambah, Total 6 Orang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

2 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

7 hari lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

8 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

11 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

15 hari lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

15 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

20 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

23 hari lalu

Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

39 hari lalu

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya