Tagar RIP Twitter, Karyawan Mundur Massal, dan Jawaban Elon Musk

Jumat, 18 November 2022 17:08 WIB

Logo Twitter di kantor pusat perusahaannya di San Francisco, California, AS 28 Oktober 2022. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini tagar RIP Twitter menjadi trending di aplikasinya sendiri. Ini menambah dinamika yang terjadi sejak perusahaan burung biru itu diakuisisi menjadi milik Elon Musk per akhir Oktober lalu.

Terbaru, ia menutup kantor pusat di San Fransisco untuk sementara setelah sebelumnya mengeluarkan ultimatum kepada para karyawan yang direspons dengan berbondong-bondong mengundurkan diri. Twitter telah memberi tahu karyawan tentang penutupan gedung dan seluruh aksesnya itu.

Baca juga:
Banyak Pengguna juga Memilih Tinggalkan Twitter dan Beralih ke Mastodon

Advertising
Advertising

"Kantor akan buka kembali pada Senin, 21 November. Terima kasih atas fleksibilitas Anda," bunyi pengumuman yang dibagikan internal. "Silakan terus mematuhi kebijakan perusahaan dengan tidak membicarakan informasi rahasia perusahaan di media sosial, dengan pers, atau di tempat lain. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk masa depan Twitter yang menarik."

Pengumuman datang saat para pekerja tengah dilema di antara ultimatum untuk kesediaannya bekerja ekstra keras atau meninggalkan perusahaan saja. Dalam surat elektronik yang dibagikan pada Rabu pagi lalu, Elon Musk memang mempersilakan mereka untuk hengkang jika menolak mengikuti apa yang disebutnya sebagai Twitter 2.0, reset budaya perusahaan secara radikal, tersebut

Surel menetapkan tenggat bagi para karyawan untuk menjawab 'ya' pada Google Form yan disediakan pada Kamis sore atau Jumat pagi WIB. Surat ultimatum itu sendiri dibuat Elon Musk setelah dia menyusul memecat belasan karyawan lagi yang telah mengkritik ataupun mengejeknya lewat tweet dan media internal perusahaan, Slack.

"Saya memutuskan tidak menekan tombol yang disediakan," kata satu karyawan yang memilih mundur dalam unggahannya di Slack. "Waktu pada jam yang saya kenakan berhenti dengan Twitter 1.0. Saya tidak berharap menjadi bagian dari Twitter 2.0.”

Twitter masih memiliki sekitar 2.900 karyawan sebelum deadline Kamis sore atau Jumat pagi WIB itu tercapai. Jumlah itu telah berkurang lebih dari separuh dari jumlah karyawan Twitter. Pengurangan karena PHK massal maupun pengunduran diri yang mengikutinya.

Ditambah dengan ratusan yang menyusul pergi per hari ini, sejumlah karyawan yang pergi maupun yang bertahan sama mengungkap kecemasannya atas keberlangsungan platform media sosial Twitter. Di antara mereka ada yang mengatakan melihat 'para insinyur legendaris' dan yang lainnya yang selama ini mereka hormati pergi satu demi satu.

Markas besar Twitter terlihat di pusat kota di San Francisco, California, AS, 4 November 2022. REUTERS/Nathan Frandino

"Ini seperti semua orang yang telah membangun tempat ini hingga menjadi besar telah pergi," ujar karyawan Twitter yang masih bertahan. "Ini akan menjadi amat sangat berat untuk Twitter bisa bangkit dari titik ini, betapapun kerasnya usaha orang-orang yang masih ada di sini."

Bagian yang dikabarkan hampir kosong termasuk tim trafffic dan front end yang mengatur permintaan rekayasa ke layanan backend yang tepat. Juga tim yang bertugas memelihara perpustakaan sistem inti Twitter. "Anda tidak dapat menjalankan Twitter tanpa tim-tim itu," kata seorang karyawan yang ikut pergi.

Baca juga:
Elon Musk Bekukan Layanan Twitter Blue dan Centang Biru

Beberapa anggota 'Command Center' yang terdiri dari para insinyur yang stand by 24/7 dan bekerja untuk meluruskan problem-problem internal juga men-tweet emoji salam perpisahan. Tim yang mengelola Twitter API untuk para pengembang juga disebut kekurangan orang yang parah. .

Sementara itu, dalam tweet-nya pada Kamis petang waktu setempat, Elon Musk mengatakan, "orang-orang terbaik memilih tinggal, jadi saya sangat tidak cemas."

THE VERGE, REUTERS, WASHINGTON POST

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

9 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

8 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

9 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

12 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

12 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

13 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

13 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya