Longsor di Jalur Puncak Akibat Gempa Cianjur, Ini Beda Longsor dengan Tanah Bergerak?

Kamis, 24 November 2022 05:58 WIB

Petugas menggunakan alat berat membersihkan material longsor yang menutupi jalan akibat gempa di Jalan Raya Puncak - Cianjur, Jawa Barat, Selasa, 22 November 2022. Komandan Korem 061/Surya Kencana Brigjen TNI Rudy Salamin proses pembersihan material longsor akibat gempa yang terjadi pada Senin, 21 November 2022, telah mencapai 65 persen dan diperkirakan dapat dilalui pada sore hari ini. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Fenomena tanah longsor yang terjadi akibat gempa Cianjur menyita perhatian belakangan ini. Peristiwa alam tersebut untuk sementara telah merenggut tidak kurang dari 271 orang.

Lantas, apa bedanya longsor dengan tanah bergerak?

Pengertian Longsor

Mengutip dari esdm.go.id, tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.

Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.

6 Jenis Tanah Longsor

Tanah longsor sendiri terbagi menjadi 6 jenis, antara lain:

  1. Longsoran translasi

Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

  1. Longsoran rotasi
Advertising
Advertising

Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.

  1. Pergerakan blok

adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga sebagai longsoran translasi blok batu.

  1. Runtuhan batu

Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.

  1. Rayapan tanah

Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.

  1. Aliran bahan rombakan

Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya.

Pada sejumlah tempat bisa, longsor jenis ini bisa mencapai hingga ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.

Baca juga : BMKG Sebut Intensitas Gempa di Cianjur Akan Berkurang Empat Hari ke Depan

Umumnya, gejala tanah longsor yang terjadi adalah munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing, tterjadi setelah hujan, munculnya mata air baru secara tiba-tiba, hingga tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

Tanah merupakan komponen anorganik....
<!--more-->

Mengenai Tanah Bergerak

Tanah merupakan komponen anorganik. Sebagai komponen anorganik, tentunya tanah tidak memiliki kemampuan untuk bergerak atau berpindah. Namun di Indonesia, fenomena tanah bergerak tersebut kerap kali dijumpai. Melansir digilib.polban.ac.id, tanah bergerak adalah suatu proses perpindahan massa tanah/batuan dengan arah tegak, mendatar, atau miring dari kedudukannya yang semula akibat pengaruh gravitasi, arus air, dan beban luar.

Kemudian menurut laman magma.esdm.go.id, dinyatakan bahwa gerakan tanah merupakan perpindahan material dari pembentuk lereng. Biasanya, material tersebut berupa batuan, bahan timbunan, tanah, atau bahkan material campuran yang bergerak ke arah yang lebih rendah dan menuju keluar dari lereng.

Ragam Tanah Bergerak

Menurut laman tempo.co yang terbit 28 juli 2022 dengan judul “Tanah Bergerak, Fenomena yang Banyak Merenggut Nyawa”, tanah bergerak juga memiliki perbedaan satu sama lain. Contohnya:

  1. Longsoran: massa tanah yang bergerak di sepanjang lereng dengan bidang longsoran yang melengkung dan mendatar. Gerakan longsoran biasanya perlahan-lahan atau merayap, tetapi pergerakannya merusak dan meruntuhkan bangunan di atasnya, sehingga membahayakan.
  2. Aliran: massa tanah yang bergerak karena dorongan oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume, tekanan air, dan jenis material yang dibawa. Umumnya, gerakan aliran bergerak di sepanjang lembah dan bisa mencapai ratusan kali. Aliran tanah ini dapat menelan banyak korban.
  3. Jatuhan: berupa batu atau tanah jatuh bebas dari atas tebing. Umumnya materialnya tidak banyak dan terjadi pada lereng yang sangat terjal dan curam.
  4. Robohan: pergerakan blok tanah/batuan yang bergerak pada satu tumpuan.
  5. Gabungan: Gabungan ialah peristiwa gabungan antara longsoran dengan aliran atau jatuhan dengan aliran.

Selain itu, penyebab dari tanah bergerak juga beragam seperti halnya longsor. Mulai dari erosi, tanah jenuh air, gempa bumi, hingga beban yang berlebih pada tanah.

DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Jokowi Minta Rumah-rumah yang Dibangun Ulang Miliki Standar Tahan Gempa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

12 jam lalu

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

6 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

7 hari lalu

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

Dua kali tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi lalu menimbun sembilan warga. Tiga di antaranya tewas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

9 hari lalu

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.

Baca Selengkapnya