Gempa Cianjur, 80 Mahasiswa Kedokteran Gigi Unpad Bantu Identifikasi Jenazah Korban

Jumat, 2 Desember 2022 21:40 WIB

Tim SAR gabungan membawa kantong jenazah korban yang tertimbun longsor akibat gempa Cianjur di Kampung Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad, 27 November 2022. Hingga hari ini total korban gempa CIanjur menjadi 321 orang meninggal dan 11 orang belum ditemukan. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Forensik Odontologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (FKG Unpad) turun membantu tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Barat mengidentifikasi jenazah korban gempa Cianjur. Selama sepekan ini, mereka memeriksa gigi jenazah korban satu per satu agar bisa dikenali dan diserahkan ke keluarga sejak Jumat pekan lalu.

“Kami masih membantu karena belum semua korban ditemukan,” kata Fahmi Oscandar, penanggung jawab Ilmu Forensik Odontologi FKG Unpad, Jumat, 2 Desember 2022.

Setidaknya menurut Fahmi, tim FKG Unpad telah ikut mengidentifikasi 18 jenazah korban gempa Cianjur dari pemeriksaan gigi. Proses identifikasi atau pengenalan jenazah itu berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang, Cianjur. Dia menjelaskan, ada tiga cara primer identifikasi yaitu dari sidik jari, deoxyribonucleic acid atau DNA, dan gigi. “Kalau primer itu artinya identifikasi absolut yang tidak terbantahkan lagi,” ujarnya.

Selain itu ada sumber sekunder yaitu properti seperti pakaian, jam tangan, atau cincin. Menurut Fahmi, idealnya tiga cara primer dilakukan. Namun dari satu cara primer ditambah beberapa cara sekunder, jenazah korban sudah bisa dikenali. Pada kasus tertentu, sidik jari korban bisa hilang, sementara pemeriksaan DNA memerlukan waktu dan biaya cukup mahal.

Baca juga:Permudah Identifikasi Jenazah, Dosen Unpad Usulkan KTP Warga Disertai Data Gigi

Advertising
Advertising

Masalah dari kedua cara primer itu bisa diatasi oleh pemeriksaan gigi. “Bisa ketahuan orangnya siapa, umurnya berapa, rasnya apa, jenis kelaminnya juga,” kata dokter spesialis dan subspesialis Odontologi Forensik Klinik itu.

Fahmi mengatakan, bersama empat dokter pendamping, mereka ikut melibatkan sekitar 80 orang mahasiswa FKG Unpad yang bergantian. Setiap hari ada sekitar 5-10 mahasiswa yang memeriksa. Setiap jenazah minimal diperiksa oleh dua orang, ditambah seorang pencatat data gigi korban. Pencatatannya menggunakan kode yang mengacu pada standar internasional atau Interpol.

Tim Forensik Odontologi Fakultas Kedokteran Gigi Unpad bekerja sama dengan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Barat mengidentifikasi jenazah korban gempa Cianjur yang sulit dikenali. (Dok. FKG Unpad)

Cara Pemeriksaan

Langkah pertama pemeriksa yaitu membuka mulut jenazah lalu diperiksa kondisi giginya. Tim pemeriksa mengalami kesulitan ketika kondisi rahang mulut jenazah sudah kaku sehingga sulit dibuka. Pada kondisi seperti itu, diupayakan membuka rahang dengan teknik non-bedah sampai bedah. “Prosedurnya tetap menghormati etik,” kata Fahmi.

Setelah terbuka, temuan karies atau gigi berlubang, misalnya, ditandai dengan kode garis warna hitam dan tambalan gigi diberi warna kuning pada gambar. Adapun keberadaan gigi palsu, menurut Fahmi, biasanya dapat memudahkan proses identifikasi. “Karena keluarganya langsung ingat korban pernah pasang gigi palsu dan posisinya di mana,” ujarnya.

Selain itu, pada korban bencana hampir rata-rata ada gigi asli yang lepas dari gusi atau istilahnya missing post mortem. Kadang gigi itu hanya hilang sementara. Ketika mulut dibuka, gigi yang lepas itu ditemukan di balik lidah atau di tenggorokan. Gigi itu diambil lalu direkonstruksikan lagi atau ditempatkan di posisi semula.

Pemeriksaan visum et repertum itu kata Fahmi, dilakukan tim dengan cara konvensional atau secara langsung dan manual. Sebenarnya ada metode lain yaitu virtual otopsi. Cara itu menggunakan alat pemindai semacam computerized tomography atau CT scan. ”Lalu kita lakukan pembedahan atau otopsi di dalam gambar monitor komputer,” ujarnya.

Teknik, metode, dan ilmu dari cara yang canggih itu dinilainya tidak sulit. Namun alatnya sejauh ini masih terbatas di setiap rumah sakit. Kalau pun ada, baru sebatas digunakan untuk pasien gigi. Jika bisa digunakan, kata Fahmi, proses pemeriksaan bisa berlangsung lebih cepat. Dengan cara lama, pemeriksa pemula membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam, sementara yang telah berpengalaman bisa dalam waktu 10-15 menit.

Data hasil pemeriksaan gigi jenazah kemudian digabungkan dengan cara identifikasi primer lain dan sekunder. Proses yang disebut rekonsiliasi itu kata Fahmi, sepenuhnya ditangani oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) kepolisian. Mereka mencocokkan data ante mortem atau ketika korban masih hidup, dengan data post mortem yang berasal dari tubuh korban. “Jika sama, kita putuskan hasil identifikasi individunya. Selanjutnya kita serahkan ke keluarganya,” ujar Fahmi.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

3 jam lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

1 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

2 hari lalu

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

SNPMB jelaskan gangguan teknis yang mengganggu pelaksanaan UTBK hari pertama di banyak lokasi. Laporan dikelompokkan ke dalam 2 kategori.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

3 hari lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

4 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Tes Sempat Mati Massal, Peserta UTBK di Unpad Dibuat Menunggu 2 Jam

4 hari lalu

Aplikasi Tes Sempat Mati Massal, Peserta UTBK di Unpad Dibuat Menunggu 2 Jam

Pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini mengalami gangguan teknis pada hari pertama yang digelar serentak secara nasional pada Selasa, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

4 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

5 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya