Erupsi Gunung Semeru Kembali Terjadi 4 Desember, Ini Kata PVMBG

Selasa, 6 Desember 2022 10:09 WIB

Awan Panas Guguran dari Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021, pukul 17.24 WIB.

TEMPO.CO, Bandung - Erupsi Gunung Semeru pada Minggu 4 Desember 2022 terjadi tepat setahun berselang dari erupsi besar sebelumnya. Erupsi berupa kolom abu vulkanik raksasa dan awan panas guguran yang menyapu jauh dari kawah pada tahun lalu juga terjadi pada 4 Desember.

Jika tahun lalu awan panas guguran sampai 11 kilometer, pada tahun ini dicatat mencapai 13 kilometer.

Meski begitu, kesamaan dan kemiripan tersebut tak berarti apa-apa bagi Koordinator Gunung Api di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Oktory Prambada. "Kebetulan saja," katanya saat ditemui di kantornya, Senin 5 Desember 2022.

Oktory mengatakan, pada 4 Desember 2022, eskalasi aktivitas Gunung Semeru diawali dengan awan panas guguran yang terjadi mulai dinihari. Ini, dia menerangkan, berbeda dari yang terjadi pada 4 Desember 2021. "Kemarin itu dicicil, tidak satu single event seperti 2021," katanya sambil menambahkan, "Jadi kerusakannya tidak sebesar 2021."

Kenaikan aktivitas yang dicicil yang dimaksudnya adalah periode erupsi mulai pukul 02.46 sampai 17.00 WIB. Berbeda dari erupsi setahun sebelumnya yang disebutnya berlangsung sekaligus. "Sehingga hancur semua. Kalau sekarang hanya di lembah-lembah saja kerusakannya,” kata Oktory.

Advertising
Advertising

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru 4 Desember 2022 Langsung Mereda?

Awan panas guguran (APG) Gunung Semeru terlihat dari Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Ahad, 4 Desember 2022. Gunung Semeru kembali erupsi dan meluncurkan APG sejauh 19 kilometer hingga PVMBG menaikkan status dari Siaga menjadi Awas. ANTARA FOTO/Eri

Sebelumnya, Oktory menerangkan erupsi dan awan panas guguran adalah dua mekanisme yang berbeda. Erupsi disebutnya selalu terjadi hampir setiap saat di Gunung Semeru. Dampaknya adalah penumpukan material. Ketika penumpukan material sudah tidak seimbang dan akhirnya roboh atau longsor, inilah yang dikenal sebagai awan panas guguran.

Akibat erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2022 juga menghasilkan sebaran abu vulkanik yang dilaporkan menjangkau pantai selatan Jawa. “Itu abu tipis,” kata Oktory.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

5 hari lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

5 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

6 hari lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

7 hari lalu

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

Erupsi Gunung Ruang kembali menyebabkan alat pemantau gunung api rusak. Badan Geologi memanfaatkan pemantauan dengan alat di stasiun sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Selasa Pagi Hasilkan Kolom Setinggi 5 Kilometer, Radius Bahaya Jadi 7 Kilometer dan Ada Potensi Tsunami

7 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Selasa Pagi Hasilkan Kolom Setinggi 5 Kilometer, Radius Bahaya Jadi 7 Kilometer dan Ada Potensi Tsunami

Batu-batuan material erupsi Gunung Ruang mencapai daerah yang cukup jauh radiusnya.

Baca Selengkapnya

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

7 hari lalu

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

Gunung Ruang kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

7 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

7 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya