Hasil Uji Coba Riset Kacang Koro Menjadi Tempe akan Diproduksi 2023

Selasa, 27 Desember 2022 14:16 WIB

Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil uji coba riset membuktikan kacang koro bisa menjadi pengganti kedelai untuk pembuatan tempe. Penanaman kacang koro hingga produksi tempe itu direncanakan mulai Januari-Maret 2023. “Secara bahan memungkinkan untuk tempe, kalau untuk tahu harus ada zat pengikatnya yang tidak dipunyai kacang koro,” kata Dhanny Rhismayaddi Natawinangun, lulusan Teknologi Hasil Hutan Universitas Winaya Mukti, Selasa, 27 Desember 2022.

CEO PT. Silva Sinergi Nusantara itu bersama alumni Institut Pertanian Bogor yang membentuk PT. Paramasera, menggaet Koperasi Tahu Tempe Kabupaten Indramayu sebagai mitra produsen. Harapannya, kacang koro bisa mengurangi impor kedelai minimal 30 persen, juga mengikis beban pengrajin tempe, dan subsidi pemerintah.

Efek lainnya, petani yang menanam kacang koro bisa mendapat tambahan penghasilan. “Kacang koro cocok pada lahan yang agak kering dan panas,” ujar aktivis di Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) itu.

Baca juga:UGM dan Tokopedia Rilis Modul Literasi Digital, Pedoman Menggunakan Teknologi

Riset kacang koro sebagai pengganti kedelai dilakukan alumni Institut Pertanian Bogor (IPB). Uji cobanya menjadi tempe dilakukan selama setahun terakhir ini. Menurut Dhanny, proses uji cobanya dimulai dari memecah kacang dengan mesin, durasi perendaman kacang dan fermentasi.

Advertising
Advertising

Tahapan pembuatan tempe dari kacang koro pun sama seperti dengan bahan kedelai. “Formulanya sudah ketemu sehingga jamur di tempe sangat mirip dari bahan kedelai,” kata dia.

Kini untuk kesiapan produksinya, mereka telah merencanakan ketersediaan bahan baku. Penanaman kacang koro itu menurut Dhanny, akan menggunakan konsesi lahan Perhutanan Sosial dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabupaten Indramayu.

Dari total lahan seluas 9 ribu hektar itu, pada tahap awal akan ditanami kacang koro seluas 50 hektar dengan pola agroforestry di antara pohon atau tanaman lain.

Sumber benihnya berasal dari tanaman kacang koro program penanaman sebelumnya oleh petani. Dari hasil kesepakatan bersama, penanaman akan dimulai Januari hingga bisa panen Maret-April 2023. “Target awalnya bisa panen hingga 50 ton per bulan,” kata Dhanny.

Hasil panen itu nantinya dialokasikan khusus kepada pengrajin tempe di Indramayu yang berani menjajal. Adapun harga kacang koro ditaksir sekitar Rp 9-11 ribu per kilogram, atau lebih murah dari kedelai yang kini misalnya Rp 14 ribuan per kilogram.

ANWAR SISWADI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

5 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

6 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

8 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

12 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

12 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

14 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

16 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

17 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

18 hari lalu

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

26 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya