Potensi Cuaca Ekstrem Meningkat Sepekan ke Depan, Ini Penjelasan BMKG

Selasa, 27 Desember 2022 15:37 WIB

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - BMKG memperbarui prakiraannya untuk potensi cuaca ekstrem di Indonesia, Selasa 27 Desember 2022. Ini terangkai dengan keterangan yang disampaikan pada 21 Desember lalu. “Ada signifikansi dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem selama periode libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2022/2023,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya yang terkini yang disampaikan daring.

Dwikorita merujuk pembaruan dinamika atmosfer itu berupa tumbuhnya bibit Siklon Tropis 95W di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat. "Pada penjelasan yang lalu ini tidak ada," katanya.

Baca juga: Penjelasan BMKG Sebelumnya Soal 4 Fenomena Terjadi Sekaligus

Advertising
Advertising

Posisi bibit siklon per hari ini disebutnya berada di lokasi 8,8 derajat Lintang Utara dan 130,9 derajat Bujut Timur, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan terendah 1008 mb. Berdasarkan citra satelit Himawari-8, status bibit siklon itu 6 jam terakhir menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang signifikan terutama di sebelah utara sistem.

Model prediksi numerik menunjukkan bahwa bibit siklon bergerak ke arah barat-barat laut menjauhi wilayah Indonesia. Potensinya untuk tumbuh menjadi siklon tropis pada hari ini juga dalam kategori rendah.

Faktor Selain Bibit Siklon Baru

Meski begitu, berdasarkan analisis cuaca terkini, kondisi dinamika atmosfer di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, bahkan sampai sepekan ke depan. Monsun Asia, misalnya, menunjukkan aktivitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.

"Monsun Asia disertai potensi dapat disertai adanya seruakan dingin dan fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan," tutur Dwikorita.

Seruakan dingin Asia, dia menjelaskan, merupakan fenomena yang cukup lazim terjadi saat Monsun Asia aktif, yang mengindikasikan adanya potensi aliran massa udara dingin dari wilayah Benua Asia menuju ke wilayah selatan. Dampak dari munculnya seruakan dingin tersebut dapat meningkatkan potensi curah hujan di wilayah Barat Indonesia apabila disertai dengan fenomena CENS (cross equatorial northerly surge).

Arus lintas ekuatorial itu mengindikasikan adanya aliran massa udara dingin dari utara yang sampai melintasi ekuator masuk wilayah Indonesia. Seruakan dingin dari Asia yang disertai CENS ini dapat berdampak secara tidak langsung pada peningkatan curah hujan dan kecepatan angin disekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.

Dinamika atmosfer lainnya di sekitar Indonesia adalah adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia. Ini dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator, dan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di sekitar wilayah Sumatera, Jawa, hingga Nusa Tenggara. Selain itu juga berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan Indonesia.

Sementara itu, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) disertai fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial masih menunjukkan kondisi yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan di wilayah Indonesia.

Potensi Hujan Lebat dan Sangat Lebat

Berdasarkan prakiraan berbasis dampak BMKG, sebanyak 14 wilayah provinsi, mulai dari Banten sampai NTT, ditambah Sulawesi Selatan, Maluku, Papua dan Papua Barat, ditetapkan berstatus Siaga bencana hidrometeorologi 27-28 Desember 2022. Sedangkan potensi hujan lebat sampai sangat lebat di periode 27 Desember 2022 - 02 Januari 2023 dapat terjadi di Banten sampai NTT.

Potensi hujan sedang hingga lebat dapat terjadi di sebagian wilayah di Aceh, Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Tenggara, Papua Barat dan Papua.


Potensi Gelombang Tinggi di Laut

BMKG juga meminta mewaspadai potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada 27 Desember 2022 - 03 Januari 2023. Berikut ini rinciannya,

Kategori Tinggi Gelombang > 6,0 m : Laut Natuna Utara, Samudera Hindia selatan NTT.

Kategori Tinggi Gelombang 4,0 – 6,0 m : Samudera Hindia selatan Banten, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, Samudera Hindia selatan Jawa Timur, Samudera Hindia selatan Bali, Samudera Hindia selatan NTB, Perairan P. Sumba, Perairan Kupang – P. Rote, Perairan P. Flores, Perairan Kep. Anambas – Kep. Natuna, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru.

Kategori Tinggi Gelombang 2,5 – 4,0 m : Samudera Hindia barat Kep. Mentawai, Samudera Hindia barat Bengkulu, Samudera Hindia barat Lampung, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Selat Sunda, Perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan Bali, Perairan selatan Lombok, Perairan selatan Sumbawa, Perairan utara Halmahera.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

6 jam lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

17 jam lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

18 jam lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

19 jam lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

22 jam lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

22 jam lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

1 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

1 hari lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya