Earth Hour Hemat Listrik 180 Megawatt

Reporter

Editor

Selasa, 31 Maret 2009 20:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kampanye Earth Hour di Indonesia berhasil menghemat listrik 180 megawatt. “Sebanyak 50 megawatt dari jumlah itu didapat dari penghematan di Jakarta,” kata Verena Puspawardani, Campaign Coordinator Climate & Energy Program WWF-Indonesia.

EARTH HOUR merupakan kampanye perubahan iklim global WWF. Dalam acara ini, individu, pelaku bisnis, pemerintah dari berbagai negara mematikan lampu selama satu jam sebagai pernyataan dukungan upaya penanggulangan perubahan iklim. Secara serentak mereka mematikan listrik pada Sabtu, 28 Maret 2009 pukul 20.30 – 21.30 (waktu setempat).

Maksud kampanye ini adalah untuk menunjukkan bahwa aksi individu yang dilakukan secara global dapat mengubah bumi dengan lebih baik. Dalam acara itu,
2848 kota di 83 negara melaksanakan aksi bersama global EARTH HOUR 2009.

Menurut Verena, perhitungan penghematan energi dilakukan PLN. Perusahaan milik negara ini mencatat dalam semalam data yang diambil dari pemilik electricity automatic reading (pencatat listrik otomatis). Saat ini pencatat itu baru dimiliki sektor komersial di kawasan segitiga emas Kuningan, Sudirman dan Thamrin. “Angka penghematan listrik yang sesungguhnya lebih besar dari 50 MW jika sektor hunian rumah tangga juga dihitung,” katanya Selasa (31/3).

Di Jakarta, lima ikon ibu kota dimatikan tenaga listriknya Jakarta selama Earth Hour. Ikon itu adalah Bundaran Hotel Indonesia dan air mancurnya, Monas dan air mancurnya, Gedung Balai Kota, Patung Pemuda, dan Air mancur Arjuna Wiwaha.

Kampanye ini tidak berhenti pada28 Maret 2009. Verena berharap ada tindak lanjut agar masyarakat di kota-kota besar mengubah gaya hidupnya untuk lebih hemat listrik dalam jangka panjang.

Untung Widyanto

Berita terkait

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

18 jam lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

11 hari lalu

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

15 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

33 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

40 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya

13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

40 hari lalu

13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

Studi hujan salju di masa depan mengungkap ladang ski dipaksa naik ke dataran lebih tinggi dan terpencil. Ekosistem pegunungan semakin terancam.

Baca Selengkapnya

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

41 hari lalu

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

49 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Benarkah Pemanasan Global Sudah Tembus Batas 1,5 Derajat Celsius?

12 Februari 2024

Benarkah Pemanasan Global Sudah Tembus Batas 1,5 Derajat Celsius?

Januari 2024 lalu adalah rekor baru pemanasan global untuk suhu rata-rata bulanan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem Bukan Fenomena Alam Biasa, Peneliti BRIN Usul Dibentuk Komite Khusus

2 Februari 2024

Cuaca Ekstrem Bukan Fenomena Alam Biasa, Peneliti BRIN Usul Dibentuk Komite Khusus

Cuaca ekstrem harus dilihat dalam perspektif perubahan iklim global.

Baca Selengkapnya