Pertalite Tercampur Air di SPBU, Dosen ITB Ungkap Sebab dan Solusinya

Jumat, 6 Januari 2023 18:25 WIB

Ilustrasi Pertalite. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Bandung - Bahan bakar minyak jenis Pertalite ataupun yang lainnya yang ada di tangki SPBU sangat mungkin tercampur oleh air. Menurut dosen dari Kelompok Keahlian Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri, air yang masuk bisa dari imbas hujan atau banjir. “Kalau bahan bakarnya sampai berwarna coklat berarti airnya masuk ke dalam tangki timbun,” katanya Jumat, 6 Januari 2023.

Tri menerangkan, air banjir atau rob bisa masuk tangki lewat bagian yang disebutnya venting. Bagian itu berfungsi mengeluarkan uap sekaligus mengurangi tekanan di dalam tangki. Dia menampik kemungkinan bagian lain karena tangki SPBU terbuat dari bahan baja tebal dan tutupnya kedap air. “Dan kalau bensinnya tercampur air, tangkinya harus dikuras,” ujar Tri.

Kasus seperti itu, menurutnya, rawan terjadi pada SPBU di daerah yang kerap kebanjiran, baik dari genangan setelah hujan maupun banjir rob di daerah pesisir. “Saya pernah melaporkan kasus seperti itu, Pertamina segera tangani jadi disedot diganti bahan bakar lain yang tidak ada airnya,” kata Tri menambahkan.

Petugas melakukan tera pada bahan bakar jenis pertalite di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, 29 Desember 2015. TEMPO/Tony Hartawan

Advertising
Advertising

Sebelumnya diberitakan, sepeda motor konsumen mogok setelah mengisi bensin Pertalite di sebuah SPBU di Karawang. Setelah diperiksa, ternyata warna bensin seperti 'jus jeruk'. Namun, Tri menjelaskan, perubahan warna bensin tidak mengindikasikan banyak sedikitnya air, melainkan lamanya waktu tercampur bensin dengan air di dalam tangki timbun SPBU.

Padahal, menurut Tri, ada prosedur untuk menguras tangki timbun secara periodik. “Jadi barangkali (campuran air) sempat seharian di dalam tangki timbun itu,” ujarnya.

Baca juga: Pertalite Lebih Boros Pasca-Naik Harga, Dosen ITB Ungkap Masalahnya

Ditambahkannya, secara regulasi, sertifikasi bahan bakar boleh mengandung air paling banyak 500 ppm atau 0,5 cc per liter atau 0,05 persen. Standar itu terkait dengan kondisi negara tropis yang lembap. Kondisi kadar air sekecil itu, kata Tri, tidak akan membuat mesin kendaraan mati atau mogok. Namun sebaliknya jika melebihi ambang batas tersebut.

Solusi atas kasus bensin tercampur air itu, apapun warna bensinnnya, konsumen ganti bensin dengan yang baru, tanpa perlu penggantian komponen kendaraan. “Tidak ada yang rusak atau perlu penggantian komponen, paling buka businya dikeringkan pasang lagi, sudah,” ujarnya.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

9 jam lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

1 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

1 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

2 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

3 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

3 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

4 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

4 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

4 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

4 hari lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya