RI Dapat Dana Lingkungan Rp 1,56 Triliun

Reporter

Antara

Selasa, 17 Januari 2023 17:44 WIB

Proyek Food Estate yang disebutkan sudah gagal di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Situasi hutan yang sudah gundul ini ditunjukkan dalam aksi bagi pemimpin dunia di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP27 dan KTT G20, pada Kamis 10 November 2022. (Greenpeace)

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memperoleh alokasi dana fasilitas lingkungan global atau GEF-8 melalui system for transparent allocation of resources (STAR) sebesar US$ 103,65 juta atau sekitar Rp1,56 triliun.

Dana lingkungan tersebut terbagi dalam tiga focal area, yaitu keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan degradasi lahan.

"Saya mengapresiasi GEF karena telah memberikan kepercayaan kepada Indonesia dengan mengalokasikan STAR terbesar pada siklus ke-8 hingga mencapai 103,65 juta dolar AS," kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong seperti dikutip dari Antara, Senin, 16 Januari 2023.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Global Environment Facility kemarin menyelenggarakan National Dialogue Indonesia (NDI) di The Westin Resort Nusa Dua, Bali.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelaksanaan Asia & Pacific Regional Workshop - Global Environment Facility (GEF) siklus ke-8 periode 2022-2026 pada 10-12 Januari 2023 lalu.

Advertising
Advertising

Alue mengatakan pelaksanaan dialog nasional ini dalam rangka memastikan keterlibatan aktif para pemangku kepentingan sejak tahap awal GEF-8 periode 2022-2026.

Ia menuturkan bahwa kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah G20 yang menghasilkan G20 Bali Leaders Declaration perlu ditindaklanjuti melalui implementasi berbagai komitmen di tingkat nasional, khususnya terkait isu lingkungan hidup, dalam tantangan pandemi yang belum selesai, ancaman krisis pangan, dan krisis energi.

Menurutnya, komitmen Indonesia dalam melakukan berbagai kebijakan dan program untuk memenuhi tujuan konvensi yang telah diratifikasi sangat tinggi dan optimis ke depan Indonesia akan semakin baik dalam pengelolaan lingkungan.

"Indonesia sudah menjalankan program konservasi keanekaragaman hayati, pengurangan degradasi lahan, penghapusan penggunaan bahan perusak ozon, dan pengendalian dampak perubahan iklim," ujar Alue.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengintegrasikan dan mempercepat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah pengelolaan dan pemanfaatan dana lingkungan hidup yang terintegrasi, serta memperkuat aksi bersama, baik pemerintah, pemerintah daerah, pihak swasta, dan mitra pembangunan.

Pada kesempatan yang sama, CEO Global Environment Facility (GEF) Carlos Manuel Rodriguez menyampaikan apresiasinya untuk Indonesia atas keberhasilan dalam pengelolaan dana fasilitas lingkungan global. Ia menilai Indonesia masuk dalam lima besar negara yang mampu memberikan dampak dan hasil secara nyata.

Pertemuan di Bali merupakan momentum yang baik dan dan tepat untuk saling berbagi informasi serta membangun pemahaman bersama terhadap program prioritas nasional, tujuan-tujuan konvensi, program GEF, dan tantangan-tantangan pengelolaan lingkungan di lapangan.

Dialog seperti ini terus dilakukan dalam berbagai bentuk format komunikasi agar efektifitas dan optimalisasi pemanfaatan dukungan pembiayaan melalui GEF-8 dapat ditingkatkan.

Baca juga: Peneliti Lingkungan di Indonesia Tanggapi Pengucuran Dana Kerugian di COP27

Berita terkait

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

7 jam lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

1 hari lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

1 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

4 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

5 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

7 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

8 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

8 hari lalu

Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) himpun 11.137 data keanekaragaman hayati Indonesia dengan dukungan mahasiswa dari 104 kampus.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya