BRIN Gelar Program Akuisisi Pengetahuan Lokal dengan Beli Lepas

Rabu, 1 Februari 2023 16:28 WIB

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko saat membuka Indonesia Research and Innovation atau InaRI Expo 2022, Kamis 27 Oktober 2022. FOTO ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Program Akuisisi Pengetahuan Lokal (APL) untuk tahun keempat. Program yang pertama kali digelar pada 2020 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini mendokumentasikan dan menyebarluaskan berbagai konten pengetahuan lokal sebagai sumber literasi riset dan inovasi bagi publik.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, program ini diharapkan turut memastikan bahwa seluruh kekayaan pengetahuan sumber daya alam dan budaya lokal di seluruh penjuru tanah air dapat terjaga dan terkonservasi secara tepat, akurat, dan berkelanjutan untuk diturunkan ke generasi berikutnya dalam bentuk dokumentasi yang kredibel dan inovatif.

“Untuk menyokong dan mendukung upaya tersebut, BRIN akan membeli lepas.” kata Handoko secara daring, Rabu, 1 Februari 2023. Ia berharap program ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat sepanjang tahun ini.

“Kalau sambutannya luar biasa, kami akan mengusulkan kepada Bappenas dan Kementerian Keuangan untuk bisa dilakukan penambahan untuk tahun-tahun berikutnya, sehingga kami akan mampu mengakuisisi jauh lebih banyak lagi karya-karya yang berbasis pada kearifan lokal yang ada di negara kita.”

Program Akuisisi Pengetahuan Lokal

Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono menjelaskan, BRIN akan membuka beberapa skema sebagai upaya kolaborasi, yaitu Call for Content Creator dan Bengkel Karya Audiovisual; Call for Book Chapter; dan Call for Book Paper dengan tema-tema seperti kesehatan, pangan dan energi, sosial dan humaniora, serta sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.

Advertising
Advertising

Dalam pelak­sana­annya, lanjut Agus, program ini meli­bat­kan peran aktif seluruh masyarakat, baik pene­liti, dosen, maha­siswa, pelajar, mau­pun komunitas dan para pegiat literasi dan kebudayaan yang notabene sebagai krea­tor ataupun penulis.

“Konkretnya, BRIN ber­upaya menjaring berbagai konten yang memuat pengetahuan lokal untuk dapat diterbitkan dan didiseminasikan secara akses terbuka dan gratis melalui kanal publik yang dikelola BRIN,” terang Agus.

Melalui upaya ini, diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses dan memanfaatkan ber­bagai konten pengetahuan lokal yang kre­dibel dan inovatif, khu­­susnya terkait dengan penge­tahuan lokal dan hasil-hasil riset.

Ayom Widipanminto, Direktur Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah Kedeputian Bidang Fasilitas Riset dan Inovasi BRIN mengatakan pengusul program ini terdiri atas akademisi, mahasiswa, pelajar, kreator, komunitas, penggiat kemasyarakatan dan masyarakat umum.

Jenis buku dapat berupa buku ilmiah monografi, bunga rampai, buku ilmiah populer, buku ajar, buku pedoman, buku cerita bergambar atau komik pengetahuan. Sedangkan untuk audio visual berupa film dokumenter, film animasi, film fiksi dan dokumentasi kreatif inovatif.

Nilai intensif kategori buku ilmiah (Rp 10-20 juta), buku ilmiah populer (Rp 9-18 juta), buku ajar (Rp 8-16 juta), buku pedoman (Rp 7-14 juta) dan buku cerita bergambar (Rp 6-12 juta). Sedangkan film dokumenter (Rp 10-20 juta), film animasi (Rp 7,5-15 juta) dan film fiksi (Rp 5-10 juta). Adanya kisaran harga dilihat dari grade, skor dan level.

Penerima intensif program APL periode 1 sebagai 55 karya yang terbagi 16 buku dan 39 audio visual dengan realisasi Rp 659,9 juta. Pada periode 2 dengan jumlah 56 karya terbagi 23 buku dan 33 audio visual dengan realisasi Rp 731,5 juta. Sedangkan periode 3 dengan jumlah 143 karya yang terbagi 14 buku dan 128 audio visual dengan realisasi Rp 1,9004 miliar.

Pada tahun 2022, dari 529 judul karya yang diakuisisi, hanya 253 judul yang mendapatkan intensif, terdiri atas 200 judul karya audiovisual dan 53 judul buku.

Baca:
Komet Hijau Terang Melesat Terdekat dari Bumi Hari Ini, Jam Berapa?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

13 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

16 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

2 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

3 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

4 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya